Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rata-rata setiap tahunnya, 6 hingga 7 Bank Perekonomian Rakyat (BPR) bangkrut. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat, tren itu terjadi dalam 18 tahun terakhir.
Untuk tahun ini, Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa memprediksi jumlah BPR yang bangkrut juga tidak akan jauh dari jumlah tersebut.
Pada tahun lalu, ada empat BPR yang mengalami kebangkrutan dan dicabut izinnya oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Berikut profil dari empat BPR tersebut:
Baca juga: BPR Berpeluang Jalankan Transformasi Digital Perbankan
1. BPR Bagong Inti Marga (BIM)
Pencabutan izin usaha PT Bank Perkreditan Rakyat Bagong Inti Marga dikeluarkan melalui Keputusan Anggota Dewan Komisioner (KADK) Nomor KEP-17/D.03/2023 tanggal 2 Februari 2023 tentang Pencabutan Izin Usaha PT Bank Perkreditan Rakyat Bagong Inti Marga, terhitung sejak tanggal 2 Februari 2023.
BPR satu ini beralamat di Jalan Raya Purwoharjo No.99, Kecamatan Purwohajo, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur dan didirikan oleh H.M.B Subardiyono SE, MBA.
Dikutip dari profil LinkedIn-nya, PT Bank Perkreditan Rakyat Bagong Inti Marga di Jawa Timur memiliki motto "Handal Sepanjang Masa".
PT Bank Perkreditan Rakyat Bagong Inti Marga berdiri dan diresmikan sejak tanggal 5 Maret 1992.
Mereka mengklaim telah tumbuh menjadi salah satu BPR besar di Kabupaten Banyuwangi.
PT Bank Perkreditan Rakyat Bagong Inti menawarkan produk untuk solusi finansial masyarakat Banyuwangi khususnya pengusaha mikro, pedagang, petani, dan industri-industri kecil lainnya.
Dalam akun LinkedIn mereka, PT Bank Perkreditan Rakyat Bagong Inti menyebut memiliki 9 jaringan kantor, di antaranya 1 kantor pusat, 3 kantor cabang, dan 5 kantor kas.
2. Perumda BPR Karya Remaja Indramayu (BPR KRI)
BPR KRI merupakan BPR yang izinnya sudah dicabut oleh OJK. Pencabutannya tertuang dalam Keputusan Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor KEP-65/D.03/2023 tanggal 12 September 2023.
Dikutip dari laman resminya, Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Karya Remaja merupakan gabungan 15 PD BPR se-Kabupaten Indramayu yang menjadi satu perusahaan.
Setelah melalui tahapan dan proses pengajuan dokumen konsolidasi 15 PD BPR ke Bank Indonesia dilakukan, akhirnya diterbitkanlah keputusan persetujuan dari Bank Indonesia pada tanggal 12 Oktober 2012 melalui Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor: 14/15/KEP.DpG/2012 tentang pemberian ijin peleburan usaha/konsolidasi lima belas PD BPR menjadi PD BPR Karya Remaja.
Baca juga: Eks Pimpinan KPK: Usut Tuntas Temuan Dana Kampanye Mengalir dari BPR dan Tambang Ilegal