News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Harga Telur Ayam

Tak Terima Naiknya Harga Telur Dikaitkan Program Penanganan Stunting, Bapanas: Akibat Jagung Pakan

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi. Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) membantah kenaikan harga telur ayam terkait dengan bantuan pangan penanganan stunting.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pantauan di panel harga pangan per 7 Maret mencatat harga rerata nasional telur ayam ras di tingkat konsumen menyentuh Rp 31.860 per kilogram (kg).

Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) membantah kenaikan harga telur ayam terkait dengan bantuan pangan penanganan stunting.

Kepala NFA Arief Prasetyo Adi mengatakan unsur krusial pembentuk harga telur ayam ras terletak pada harga jagung pakan.

Bapanas, lanjut dia, menggelontorkan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) jagung pakan ke para peternak dengan harga Rp 5.000 per kg, disebabkan kala itu harga jagung pakan berada di kisaran Rp 9.000 per kg.

Baca juga: Beras dan Telur Ayam Makin Mahal, Berikut Daftar Harga Bahan Pokok Hari Ini

“Mengenai harga telur dan ayam hari ini, 50 persen lebih itu karena pakannya dari jagung pipilan kering," ujarnya, Kamis (7/3/2024).

Dia menerangkan, saat itu harga jagung mendekati Rp 9.000 per kg, sehingga pemerintah melakukan importasi melalui Perum Bulog sejumlah 250 ribu ton dan disalurkan ke peternak-peternak mandiri kecil sesuai verifikasi data yang diperoleh dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian.

Sampai 6 Maret, Perum Bulog dalam menyalurkan Cadangan Jagung Pemerintah (CJP) sebagai bagian dari program SPHP telah menyentuh angka 201 ribu ton atau 51 persen dari total alokasi 343 ribu ton.

Sebaran peternak ada di 18 provinsi antara lain DKI Jakarta & Banten, Jambi, Sumatra Selatan, Lampung, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur, Sumatra Barat, Kalimantan Barat, Sumatra Utara, Sulawesi Utara, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah.

"Lalu ada isu yang bilang harga telur itu naik, katanya karena adanya program bantuan pangan telur. Saya jelaskan bantuan pangan dari NFA bersama ID FOOD berupa telur dan daging ayam bagi keluarga risiko stunting, belum kita mulai. Padahal harga telur naik hari ini, karena sebulan lalu harga jagung pakan itu Rp 9.000 per kg," ucap Arief.

Sebagai kontinuitas implementasi program sejak tahun lalu, bantuan pangan penanganan stunting akan disalurkan kembali kepada 1,4 juta Keluarga Risiko Stunting (KRS) menggunakan basis data KRS dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Paket bantuan berupa daging ayam 1 kg dan telur 10 butir akan diberikan dalam 2 tahapan atau selama 6 bulan.

"Sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo, bantuan pangan penanganan stunting ke 1,4 juta keluarga dalam 2 tahap atau total 6 bulan untuk digulirkan kembali tahun ini," imbuh Arief.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini