Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pesawat PK-SNE milik Smart Air jenis PC6 Pilatus dengan rute Bandara Tarakan (TRK) – Lapter Binuang (BNG) – Bandara Robert Atty Bessy (LNU) mengalami lost contact pada Jumat (8/2/2024) pukul 11.22 WITA.
Mengutip laman website resminya, Smart Aviation merupakan maskapai yang berada di bawah bendera PT Smart Cakravala Aviation.
Perusahaan Smart Cakrawala Aviation ini berdiri pada akhir 2016 dan berkantor pusat di Jakarta. Maskapai Smart Aviation ini didirikan oleh Pongky Majaya yang kini menjadi CEO.
Baca juga: Pesawat Smart Air yang Bawa Sembako Hilang Kontak di Nunukan, Warga Dengar Dentuman di Tebing
PT Smart Cakrawala Aviation ini mengoperasikan 11 (sebelas) pesawat Cessna Caravan 208/208B, satu helikopter Airbus H 130 T2 dan dua pesawat Pilatus PC-6 Porter.
Sebelumnya, PT Smart Cakravala Aviation telah memiliki basis operasi dan pemeliharaan utama di Singkawang Kalimantan Barat juga di Nabire Papua.
"Visi kami Menjadi perusahaan penerbangan yang mengutamakan keselamatan, keamanan, dan kepuasan pelanggan. Misi kami Menyelenggarakan jasa transportasi udara secara profesional dengan prinsip Good Corporate Governance," tulis keterangan dalam laman website resmi, dikutip Jumat.
Adapun pada Jumat (8/3) siang ini, pesawat perintis bernama PK SNE type Pilatus PC6 Smart Air hilang kontak di Nunukan, Kalimantan Utara, Jumat (8/3/2024).
Pesawat tersebut hilang kontak usai berangkat dari runway Bandara Juwata Tarakan menuju Desa Binuang, Krayan Tengah dan diduga jatuh di tebing gunung wilayah Krayan Tengah.
Pesawat perintis tersebut membawa sembako yang masuk dalam program subsidi ongkos angkut (SOA) barang. Kapolsek Krayan Selatan, Ipda Andi Irwan mengatakan warga sekitar lokasi kejadian bahwa sempat mendengar dentuman keras di tebing gunung sekira pukul 10.00 Wita.
Baca juga: Pesawat Smart Air Tergelincir di Bandara Bilorai Intan Jaya Papua, Seluruh Penumpang & Pilot Selamat
"Warga yang berladang di sekitar TKP (tempat kejadian perkara) mendengar ada suara dentuman di tebing gunung," kata Andi Irwan kepada TribunKaltara.com
Kendati begitu, Andi Irwan belum mengetahui pasti perihal dentuman yang didengar warga akibat jatuhnya pesawat perintis tersebut.