TRIBUNNEWS.COM, TARAKAN – Pesawat PK SNE jenis Pc6 Pilatus milik Smart Air yang hilang kontak di Tarakan, Kalimantan Utara diawaki dua orang.
Mereka adalah pilot yakni Capt M Yusuf (29) dan satu orang lagi bernama Deni S (27).
Pesawat perintis tersebut membawa sembako yang masuk dalam program subsidi ongkos angkut (SOA) barang.
Baca juga: Pesawat Smart Air yang Bawa Sembako Hilang Kontak di Nunukan, Warga Dengar Dentuman di Tebing
Kepala Kantor SAR Tarakan, Syahril mengatakan pihaknya menerima informasi dari masyarakat dari Krayan terkait letupan atau dentuman.
“Memang ada informasi ada kabar dari lapangan bahwa ada dugaan-dugaan dari masyarakat setempat yang mendengar ada letupan diduga mungkin hasil pesawat sendiri dan masyarakat setempat sudah melaksanakan pergerakan ke titik LKP tersebut,” beber Syahril.
Namun lanjutnya pihaknya tidak bisa mendapat informasi selanjutnya karena putus komunikasi karena tak ada jaringan.
Syahril mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan TNI dan Polri terkait lokasi dentuman tersebut.
Dikatakan Syahril, apabila saat pencarian ditemukan objek diduga PK SNE nanti akan dilaporkan oleh tim yang berhasil turun ke lokasi.
“Ada upaya dilakukan dan setelah dapat informasi A1, baru bisa laksanakan evakuasi namun sampai saat ini belum ada,” jelasnya.
Unsur SAR yang dilibatkan hari ini adalah Tim Rescue Kansar Tarakan, Lanud Anang Busra Tarakan, Brimob Polda Kaltara, Satrol Lantamal XIII Tarakan, Airnav Tarakan, UPBU Juwata Tarakan, BMKG Tarakan, Smart Aviation dan Susi Air.
Baca juga: Pesawat PC6 Pilatus Smart Air Hilang Kontak, Dua Pesawat Diterjunkan untuk Operasi Pencarian
Saranan dikerahkan ada rescue Car Dmaz, Fix Wing 3 unit di antaranya ada PK SNO, PK SNG, dan PK VVU.
Selanjutnya ada juga Bell 412 Kodam Mulawarman, Heli Rapeling 5 set, alkom, halmatro rescue cutting dan peralatan medis.
Penulis: Andi Pausiah
Artikel ini telah tayang di TribunKaltara.com dengan judul Pesawat Hilang Kontak, Basarnas Sempat Terima Informasi Warga Krayan dan Ngaku Terkendala Jaringan