TRIBUNNEWS.COM - Alda Fitria Anjani (14), anak dari satu keluarga korban tewas kecelakaan maut di Pekanbaru mendapatkan santunan dan jaminan biaya pendidikan.
Nasib malang terjadi pada Alda yang menjadi anak yatim piatu dalam waktu sehari saja.
Ayahnya yakni Anton Sujarwo (38) dan sang ibu, Afrianti (42) beserta adiknya, Aditia Aprilio Anjani (10) menjadi korban tewas dalam kecelakaan maut di Jalan Hangtuah Ujung, Kota Pekanbaru, Riau, Rabu (1/1/2025) pagi lalu.
Ketiga anggota keluarga Alda tersebut tewas setelah sepeda motor yang ditumpangi mereka ditabrak mobil Calya yang dikemudikan Antoni Romansyah (44) dalam kondisi mabuk minuman keras (miras) dan narkoba.
Atas kejadian mengenaskan ini, DPRD Kota Pekanbaru pun turut menaruh perhatian khusus.
Komisi I DPRD Pekanbaru, sudah menyambangi rumah korban di Jalan Uka, Kelurahan Air Putih, Tuah Madani, Pekanbaru, kemarin.
Rombongan wakil rakyat ini ingin bertemu anak korban, Alda yang kini sendirian setelah keluarganya meninggal dunia akibat ditabrak.
Baca juga: Sopir Cayla Maut di Pekanbaru Jadi Tersangka, Bagaimana Status 2 Penumpang Lainnya?
Terhadap kasus ini, Komisi I DPRD Pekanbaru yang membidangi hukum dan pemerintahan berharap, agar pelaku penabrak satu keluarga ini, dihukum seberat-beratnya.
Terlebih lagi pelaku menabrak dalam keadaan di bawah pengaruh miras dan narkoba.
"Kita harapkan kasus ini tanpa intervensi siapapun. Pelakunya harus dihukum berat, sesuai aturan di negeri ini. Karena mereka sudah menghilangkan nyawa satu keluarga," ujar Anggota Komisi I DPRD Pekanbaru Syafri Syarif, Jumat (3/1/2025) kepada Tribunpekanbaru.com.
Menurut Syafir, pihaknya juga berjanji mengawal kasus maut ini, hingga ke persidangan agar pelakunya benar-benar dijerat dengan pasal yang sesuai dengan perundang-undangan.
Menurutnya, kasus serupa bukan pertama kalinya terjadi di Kota Pekanbaru.
Pasalnya, sebelumnya sudah ada dua kasus yang korbannya meninggal dunia juga. Pelakunya sama dari mabuk-mabukan di tempat hiburan malam (THM).
"Kami juga akan mempertegas soal THM ini lagi. Kami segera panggil Satpol PP untuk rapat kerja lagi. Tentunya akan berkoordinasi dengan Kepolisian. Sebab, tiga kasus yang sama pelakunya pulang mabuk dari THM," terangnya.