Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Bantuan pangan untuk penanganan stunting resmi kembali didistribusikan pada tahun ini.
Program ini akan disalurkan kepada 1.446.089 Keluarga Rawan Stunting (KRS) di 7 provinsi di seluruh Indonesia.
Untuk penyaluran perdana dimulai di provinsi Jawa Barat kepada 1.435 KRS, yang disalurkan secara serentak di wilayah Kota Bekasi sebanyak 469 KRS, Kota Cimahi 466 KRS dan Kota Depok 500.
Baca juga: Kemenkes Bakal Gunakan Aplikasi Satusehat untuk Deteksi Dini Stunting
Jawa Barat diplih sebagai lokasi kick off karena memiliki jumlah penerima terbanyak dengan 403.285 KRS.
Direktur Utama Holding BUMN Pangan ID Food, Frans Marganda Tambunan mengatakan, ini merupakan bagian dari program pemerintah, di mana BUMN ditugaskan untuk melakukan pengadaan distribusi sejumlah komoditas pokok penting.
Untuk di ID Food, komoditas tersebut adalah daging ayam, telur ayam, gula, minyak goreng, bawang putih, bawang merah, cabai, dan ikan.
"Program ini bisa didistribusikan berbagai cara, salah satunya lewat bantuan pangan," kata Frans di Kantor Kecamatan Jatisampurna, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (15/3/2024).
Dalam distribusi perdana bantuan pangan untuk keluarga rawan stunting ini, para penerima bantuan akan menerima 10 butir telur ayam dan 1 kilogram ayam.
Distribusi dari program ini masih menyasar ke tujuh provinsi, yakni Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, dan Sulawesi Barat. Frans optimis cakupan wilayahnya bisa diperluas lagi.
Tahun ini, program pembagian ini akan memiliki 6 kali distribusi. Frans berharap akan ada perpanjangan lagi, sehingga ini bisa menjadi program yang berkelanjutan.
"Dengan tujuan para penerimanya bisa mendapat asupan nutrisi yang baik, sehingga pertumbuhan anak dan ibu hamil bisa lebih baik," ujar Frans.
Ia turut menjelaskan bahwa telur ayam dan daging ayam yang dibagikan hari ini merupakan 100 persen dari petani lokal di Jawa Barat, bukan hasil impor.