Laporan Wartawan Tribunnews, Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pupuk Kaltim Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) berkomitmen mendukung penguatan fungsi Taman Nasional Kutai.
Hal itu tertuang dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS) Pupuk Kaltim dengan Balai Taman Nasional Kutai, Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Sejumlah pihak bersepakat memulihkan ekosistem mangrove, ekosistem dipterokarpa serta konservasi keanekaragaman hayati, khususnya jenis-jenis tanaman endemik dan langka.
Penandatanganan PKS dilakukan oleh Kepala Balai Taman Nasional (TN) Kutai, Syaiful Bahri, dan Direktur Pengembangan Pupuk Kaltim, Hanggara Patrianta di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta dan disaksikan langsung oleh Direktur Perencanaan Kawasan Konservasi, Ahmad Munawir.
Dalam kurun waktu lima tahun ke depan, Pupuk Kaltim berkomitmen mendukung penguatan fungsi Taman Nasional Kutai dalam empat ruang lingkup kegiatan yaitu pemulihan ekosistem mangrove, pengawetan flora dan fauna, perlindungan dan pengamanan kawasan, serta penguatan kapasitas kelembagaan Balai Taman Nasional Kutai.
Direktur Pengembangan Pupuk Kaltim Hangga Patrianta, mengatakan selain penanaman, guna melestarikan keanekaragaman hayati flora dan fauna, dalam kegiatan kerja sama ini juga akan melakukan eksplorasi jenis-jenis anggrek endemik TN Kutai.
Kegiatan-kegiatan tersebut tentunya juga akan didukung oleh monitoring dan perlindungan fauna di dalam kawasan konservasi, serta bantuan infrastruktur dan peningkatan kapasitas SDM.
Baca juga: KLHK: Pemerintah Telah Restorasi 175 Ribu Kawasan Hutan Konservasi Hingga 2023
"Kerja sama ini juga tidak hanya menjadi bukti keberlanjutan komitmen awal Pupuk Kaltim untuk menanam 10 juta pohon hingga 2030 mendatang, namun juga sekaligus upaya untuk melindungi daerah pesisir dari abrasi, memulihkan ekosistem dan pemberdayaan masyarakat yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar lokasi” imbuh Hanggara Patrianta, Sabtu (16/3/2024).