Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mencatat kontribusi atau nilai pasar industri fesyen dalam negeri sebesar 17,6 persen dari total nilai ekonomi kreatif nasional.
Adapun, nilai ekonomi kreatif (ekraf) Indonesia khususnya subsektor fesyen sekitar Rp225 triliun pada tahun 2022.
Hal ini diungkapkan Sandiaga saat memberikan sambutan dalam ‘Opening Ceremony IFW 2024’, yang berlangsung di Jakarta Convention Center, Rabu (27/3/2024).
Baca juga: Jalankan Konsep Ekonomi Sirkular, Pelaku UMKM Fesyen Gunakan Teknik Ecoprint
"Kontribusi fesyen di Indonesia 17,6 persen dari total nilai tambah ekonomi kreatif, kepada perekonomian kita, yaitu Rp225 triliun, ini jumlah yang sangat besar," ungkap Sandiaga.
"Dan juga jumlah lapangan kerja oleh sektor fesyen disumbangkan 25 juta lapangan kerja," sambungnya.
Dalam kesempatan tersebut, Menparekraf juga mengapresiasi penyelenggaraan Indonesia Fashion Week, yang merupakan salah satu ajang fesyen tahunan terbesar di Indonesia.
Mengusung tema ‘Langgam Jakarta Teranyam’ IFW berupaya menghadirkan kreativitas dalam dunia fesyen dengan menyoroti budaya, wastra, dan pariwisata dari DKI Jakarta.
IFW 2023 yang dilaksanakan di Jakarta Convention Center, mulai dari 27-31 Maret 2024 ini menampilkan ratusan peserta pameran yang diisi oleh beragam talkshow dan juga kuliner, serta menghadirkan ratusan perancang busana dari seluruh Indonesia.
Indonesia Fashion Week 2023 ini dilakukan untuk kembali menggerakkan UMKM industri kreatif.
Baca juga: Punya Beberapa Keunggulan, Belanja Item Fesyen Online di Mitra Line Dapat Kamu Coba
Diharapkan, event ini dapat turut mendongkrak kinerja industri sektor fesyen di Tanah Air.
Selain pelaku industri fesyen, acara ini turut didukung 3 Kementerian, yakni Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Perdagangan, hingga Kementerian Koperasi dan UKM.
"Kami mengapresiasi kolaborasi Kemenparekraf, Kementerian Perdagangan, Kementerian Koperasi UKM, dan Pemerintah Provinsi Jakarta, ini event berkelas internasional bagian dari ekosistem yang kita kembangkan yakni fesyen," papar Sandi.
"Jadi, kalau Ibu Kota negara pindah ke IKN, tapi Ibu Kota fesyen tetap di Jakarta. Harus kita kembangkan Daerah Khusus Jakarta untuk terus berkontribusi," pungkasnya.