Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Investasi di pasar modal memiliki peluang cerah di tahun 2024 didukung fundamental ekonomi yang kuat.
Ekonom Senior & Co-Founder ISED dan Associate Faculty LPPI Ryan Kiryanto memaparkan tahun 2024, perbaikan ekonomi diperkirakan berlanjut ditopang dengan permintaan domestik.
Hal itu disampaikan dalam puncak acara Investor Gathering & Corporate Forum 2024 di Jakarta, Rabu (27/3/2024).
Baca juga: Hari Ini IHSG Berpeluang Kembali Cetak All Time High, Cek Saham-saham yang Direkomendasikan
Menurutnya dalam jangka menengah, prospek perbaikan ekonomi akan berlanjut dengan stabilitas tetap terjaga.
“Perbaikan ekonomi sehingga mendukung kebangkitan ekonomi nasional menuju Indonesia Maju,” kata Ryan.
Praktisi Pasar Modal & Dosen Magister Universitas Atma Jaya Dr. Hans Kwee di kesempatan yang sama membahas mengenai Capital Market & Investment Strategy 2024.
Hans Kwee menjelaskan bahwa Rupiah berpeluang untuk menguat di tahun 2024.
Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor pendukung seperti inflasi terkendali di level yang rendah, imbal hasil atau yield dari surat berharga negara (SBN) menarik.
“Strategi trading dapat dilakukan dengan membeli instrumen saham ketika koreksi, dan menanti momentum penjualan saat ada kepastian pemotongan suku bunga,” ucapnya.
Direktur Utama MNC Sekuritas Susy Meilina menyampaikan bahwa Investor Gathering & Corporate Forum 2024 diharapkan menciptkan beragam peluang investasi yang menguntungkan di pasar modal.
Dia juga berharap lewat acara ini dapat memberikan update kondisi ekonomi dan investasi di tahun 2024 kepada investor.
“Tentu saja kami terus mendukung pengembangan pasar modal Indonesia. Per Desember 2023, jumlah investor MNC Sekuritas naik hampir 20 ribu investor,” kata Susy.
Baca juga: IHSG Ditutup Melemah di Level 7.365 Ikuti Pergerakan Wall Street
Kelompok usia 25-34 tahun mendominasi profil investor MNC Sekuritas, diikuti kelompok usia 35-54 tahun.
“Kami berharap generasi muda semakin familiar dan antusias untuk berinvestasi di pasar modal melalui 141 point of sales yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, di mana 100 di antaranya berupa Galeri Investasi,” ujar Susy.