Bahkan ia mengaku telah akrab dengan KUR BRI lantaran sudah ketiga kalinya berhasil memproses KUR.
"Dulu malah pinjamannya belum lunsas bisa pinjam lagi, kurang beberapa bulan sebelum lunas bisa pinjam dengan catatan riwayat angsuran bagus," imbuhnya.
Keputusan Mas Heri untuk mengajukan KUR lagi terbilang jitu karena perputaran uang setelahnya berangsur normal.
Apalagi seluruh pedagang bisa kembali shelter Manahan dengan suasana baru lebih bagus.
Demikian bisa menjadi penanda kebangkitan ekonomi pedagang kuliner shelter Manahan.
"Sekarang pengunjung berangsur rame karena shelter baru. Seperti slogan Kota Solo Berseri, bersih sehat rapi indah," paparnya kemudian tersenyum.
Praktis dengan QRIS
Untuk menunjang transaksi pembayaran, Mas Her mengaku tak sedikit pembeli yang memilih membayar menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS.
“Banyak yang pakai QRIS, anak-anak muda itu bilang simpel dan tidak banyak bawa uang tunai,” katanya.
Selain itu, kata Heri, wisatawan juga tak sedikit yang memilih menggunakan QRIS untuk membayar jajanan mereka.
Pernah dalam suatu kesempatan, Heri dikunjungi oleh rombongan dari Kuningan, Jawa Barat.
"Mereka langsung tanya bisa (bayar pakai) QRIS tidak, ya saya jawab langsung bisa dong," celotehnya.
Heri menerangkan, selain ingin praktis, pengguna QRIS yang merupakan wisatawan juga kesulitan mencari mesin ATM atau bank untuk mencairkan uang tunai.
Jadi, mereka memilih menggunakan QRIS melalui aplikasi BRImo (BRI Mobile) untuk membayar pembelian di Shelter Manahan.
"Kan mereka tidak tahu jalan tidak tahu ATM di mana, jadi tidak mau ribet bayarnya pakai QRIS tinggal scan selesai," terang dia.