TRIBUNNEWS.COM - Transaksi pembayaran nontunai tak hanya dijumpai di pusat perbelanjaan modern seperti mal.
Pasar tradisional pun menjadi sasaran perbankan dalam membumikan pembayaran cashless bagi masyarakat secara merata.
Di Solo, fasilitas pembayaran nontunai melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) tertata rapi dalam barisan pedagang kuliner shelter barat Stadion Manahan.
Papan-papan bertuliskan BRI berlatar biru khas bank pelat merah itu menghiasi lapak masing-masing shelter.
Yakni menandakan kolaborasi BRI dengan Pemerintah Kota Surakarta, tepatnya Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Surakarta.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta, Heru Sunardi mengatakan, renovasi selter Stadion Manahan dilakukan dalam rangka penataan kota.
Pembenahan juga dilakukan untuk menyambut Piala Dunia U-20 2023, namun even itu batal digelar.
Sebelum ada penataan, pedagang tersebar di barat, utara, dan timur stadion.
"Berjalannya waktu Pemkot Surakarta harus bersolek terkait penataan kota, sekaligus saat itu ada rencana Manahan menjadi venue Piala Dunia U-20, maka selter Manahan direlokasi, disatukan di sisi barat,” ungkap Heru kepada Tribunnews, Selasa (26/3/2024).
Heru menyebut, ada 120 pedagang kuliner yang menempati foodcourt selter Stadion Manahan.
Mulai dari makanan khas Solo seperti nasi liwet, gudeg, hingga aneka kuliner kekinian tersedia.
Baca juga: Es Dawet Bu Dermi Pasar Gede Solo, Kuliner Legendaris Zaman Kompeni Semakin Maju dengan QRIS
Fasilitas pedagang mulai dari air, meja, kursi, hingga lampu juga telah disediakan.
Dinas Perdagangan bekerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) dalam proses pembenahan.
"Bak gayung bersambut, BRI masuk untuk mem-branding mulai dari papan nama, penomoran selter, terus pelayanan pemasangan e-payment. Dulu tunai, sekarang bisa nontunai dengan QRIS,” ujar Heru.