Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Sembilan hari mendekati Lebaran 2024, jalur tol Madiun ke arah Surabaya masih terpantau sepi. Kebanyakan kendaraan yang lewat menggunakan pelat W, yang artinya masih berasal dari daerah sekitar, seperti Gresik, Sidoarjo, Mojokerto dan Jombang.
Dalam perjalanan Tour De Java, kebanyakan kendaraan yang ditemui justru mobil-mobil pengangkut barang. Sementara mobil pribadi tidak begitu banyak terpantau.
Mulai dari Tol Solo - Ngawi hingga Surabaya - Mojokerto, infrastruktur jalannya cukup mulus meski ada kalanya mobil sedikit bergoyang akibat jalanan bergelombang.
Baca juga: Jasa Marga Berikan Potongan Tarif Tol 20 Persen Periode Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024
Sejauh melintas di area kedua tol di atas, pemudik akan disajikan pemandangan persawahan dengan kontur jalan datar, yang terkadang membuat pengemudi memacu kendaraan lebih tinggi.
Trek lurus bisa saja membuat pengemudi terlena hingga terjadi microsleep atau tertidur beberapa detik. Untuk mengantisipasinya, disarankan untuk mengambil waktu beristirahat beberapa saat sebelum melanjutkan perjalanan.
Selain itu, kondisi cuaca di daerah Jawa Timur terkadang tidak menentu. Saat memulai perjalanan dari Madiun cuaca cukup cerah dan mendadak hujan deras hingga mengurangi jarak pandang di daerah Mojokerto.
Saat hujan melanda perjalanan Tribunners, disarankan untuk mengurangi kecepatan agar tidak terkena aquaplaning.
Aquaplaning sendiri merupakan kondisi mobil kehilangan daya cengkeram ke aspal, sehingga kehilangan kendali. Penyebabnya adalah genangan air.
Oleh karenanya, pemudik yang akan melewati jalur tol Solo - Ngawi hingga Surabaya - Mojokerto diimbau untuk selalu berkonsentrasi, jika lelah disarankan menepi ke rest area.
Sepanjang perjalanan dari Madiun hingga ke Surabaya terdapat lima rest area, dimana tiga diantaranya memiliki Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum atau SPKLU, yakni Km 626 A, Km 695 A dan Km 725 A.