Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi V DPR RI Lasarus menyayangkan terjadinya longsor di Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) di kawasan Parungkuda, Sukabumi, Rabu (3/4/2024) malam.
Dia menekankan, keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama bagi pihak operator tol.
"Pertama kita menyayangkan konstruksi jalan tol seperti ini. Saya menduga ini tidak bagus," ujar Lasarus saat dihubungi Tribunnews, Kamis (4/4/2024).
Karena itu, peristiwa yang menyebabkan masyarakat menjadi korban tersebut perlu diusut. Di antaranya dengan melakukan audit konstruksi untuk mencari tahu penyebab peristiwa tersebut terjadi.
"Perlu dilakukan audit konstruksi oleh PU, apa masalahnya. Kan ada studi geologi, itu termasuk mengantisipasi apakah di titik ini bisa terjadi longsor atau tidak. Makanya perlu diaudit secara teknis," tutur Lasarus.
Selain itu, kata Lasarus, pengelola tol yakni PT Trans Jabar Tol (TJT) juga harus bertanggungjawab kepada para korban. Bahkan, jika terindikasi pelanggaran hukum harus diproses pihak berwajib.
"Operator tol harus bertanggungjawab kepada para korban. Kalau ada indikasi pelanggaran hukum harus diproses," imbuh Lasarus.
Lasarus menegaskan, operator tol diberi tugas negara untuk memberikan keselamatan bagi pengendara yang melintas di tol tersebut. Karena itu tanggung jawab harus diemban pihak operator.
"Orang masuk bayar dan mereka harusnya mendapatkan rasa aman. Makanya ada namanya standar pelayanan minimum jalan tol, termasuk menyiapkan jalan yang baik untuk dilalui," tutur Lasarus.
Lasarus berharap di momen Lebaran 2024 nanti, kejadian serupa tidak terjadi lagi. Dia berharap masyarakat bisa merasa aman hingga kampung halaman. Karena itu, Lasarus meminta kepada seluruh pihak agar peristiwa di Tol Bocimi sebagai pelajaran agar tidak terulang.
Baca juga: Tol Bocimi Longsor, Lalu Lintas Dari Arah Jakarta Dialihkan
"Ini jadi contoh bagi semua pihak terutama operator jalan tol. Ada tanggung jawab mereka ke publik untuk memastikan seluruh jalan aman untuk dilalui masyarakat ketika konstruksi sudah dibuka," ujar Lasarus.
Diketahui, longsor terjadi di Jalan Tol Ciawi-Sukabumi (Bocimi) seksi 2, tepatnya di KM 64+600A dari arah Jakarta menuju Sukabumi pada Rabu, 3 April 2024, pukul 20.00 WIB.
Baca juga: Tol Bocimi Amblas Jelang Arus Mudik: Belum Setahun Diresmikan, Sahamnya Dikuasai Waskita dan PT SMI
Kejadian tanah longsor ini diduga terjadi karena gerusan air akibat curah hujan yang lebat di sekitar lokasi. Terdapat tiga mobil mengalami kecelakaan terperosok pada tanah longsor di kilometer 64 Tol Bocimi.
"Ada tiga unit kendaraan yang terlibat atau terdampak bencana jalan longsor atau ambles," ucap Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Komisaris Besar Jules Abraham Abbast, Kamis (4/4/2024).
Ketiga kendaraan itu adalah mobil Colt diesel nomor polisi F 8650 TD, Isuzu Panther nomor polisi F 1764, dan mobil Daihatsu Xenia yang belum diketahui nomor polisinya.
"Xenia masuk ke jurang sedalam 15 meter, mobil Colt diesel menghindari lubang, kemudian terjatuh dan Panther menghindari lubang rusak ban bagian kiri," ujar dia. Jules mengatakan, Xenia berisi dua orang yakni seorang sopir bernama Ahadianto dan penumpang bernama Abu Rizal.
Lalu, mobil Colt diesel dikendarai Firman Herdiansyah, dan mobil Isuzu Panther dikendarai Saepuloh. Meski begitu, tak ada korban jiwa dalam perisitiwa ini.