Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama menyayangkan terjadinya peristiwa longsor Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Tol Bocimi) ambles pada Rabu (3/4/2024).
Suryadi menerangkan, pada awal tahun 2021 juga pernah terjadi amblas di Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) KM 122 arah Jakarta.
"Perbaikannya sendiri membutuhkan waktu lebih dari dua bulan sehingga cukup mengganggu lalu lintas pengguna jalan tol," ucap Suryadi di Jakarta, Jumat (5/4/2024).
Baca juga: Warga Mulai Mudik, Volume Kendaraan Lewat GT Cikampek Utama Melonjak 14,33 Persen
Amblasnya tol Cipali, lanjutnya, diketahui terjadi akibat adanya pergerakan tanah yang salah satunya dipicu oleh tingginya intensitas curah hujan sehingga menyebabkan besarnya volume air masuk ke dalam lapisan dasar (base layer) melalui keretakan pada badan jalan.
Sehingga kejadian ini seharusnya bisa ditanggulangi jika fungsi drainase, pavement, dan slope berfungsi dan di monitor dengan baik.
"Oleh sebab itu berkaitan dengan amblasnya Tol Bocimi ini, kami mempertanyakan proses perencanaan dan pembangunan serta monitoring jalan tol tersebut," tuturnya.
Sebab jika perencanaan, lanjut Suryadi, pembangunan serta monitoring penggunaan jalan tersebut sudah berjalan dengan baik tentunya kejadian amblasnya jalan tol seperti ini tidak perlu terjadi kembali.
"Apalagi jalan tol ini belum satu tahun diresmikan oleh Presiden Jokowi. Pemerintah perlu melakukan investigasi penyebab utama terjadinya kejadian ini dan mencari pihak yang bertanggung jawab atas peristiwa amblasnya Tol Bocimi ini," jelasnya.
Suryadi meminta kepada BUJT agar segera memperbaiki atau menyediakan jalur darurat agar tol ini bisa segera digunakan kembali.
"Hal ini karena saat ini sudah sangat mendekati hari raya Idul Fitri sehingga pengguna jalan tol tentunya akan meningkat akibat adanya kegiatan mudik yang biasa dilakukan masyarakat," tutup Suryadi.
Diketahui, longsor terjadi di Jalan Tol Ciawi-Sukabumi (Bocimi) seksi 2, tepatnya di KM 64+600A dari arah Jakarta menuju Sukabumi pada Rabu, 3 April 2024, pukul 20.00 WIB. Kejadian tanah longsor ini diduga terjadi karena gerusan air akibat curah hujan yang lebat di sekitar lokasi. Terdapat tiga mobil mengalami kecelakaan terperosok pada tanah longsor di Kilometer 64 Tol Bocimi.
Baca juga: Warga Mulai Mudik, Volume Kendaraan Lewat GT Cikampek Utama Melonjak 14,33 Persen
"Ada tiga unit kendaraan yang terlibat atau terdampak bencana jalan longsor atau ambles," ucap Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Komisaris Besar Jules Abraham Abbast, Kamis (4/4/2024).
Ketiga kendaraan itu adalah mobil Colt diesel nomor polisi F 8650 TD, Isuzu Panther nomor polisi F 1764, dan mobil Daihatsu Xenia yang belum diketahui nomor polisinya.
"Xenia masuk ke jurang sedalam 15 meter, mobil Colt diesel menghindari lubang, kemudian terjatuh dan Panther menghindari lubang rusak ban bagian kiri," ujar dia. Jules mengatakan, Xenia berisi dua orang yakni seorang sopir bernama Ahadianto dan penumpang bernama Abu Rizal.
Lalu, mobil Colt diesel dikendarai Firman Herdiansyah, dan mobil Isuzu Panther dikendarai Saepuloh. Meski begitu, tak ada korban jiwa dalam perisitiwa ini.