Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berdasarkan data Bloomberg Spot di level Rp16.259 pada Rabu (17/4/2024) pukul 09.07 WIB.
Jika dicermati lebih detail, nilai tukar mata uang Garuda melemah 83 poin.
Di mana sebelumnya pada penutupan Selasa kemarin (16/4/2024), nilai tukar rupiah di level Rp16.175.
Baca juga: Perputaran Rupiah Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tembus Rp369 Triliun Saat Libur Lebaran
Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra mengatakan bahwa nilai tukar mata uang Garuda ada potensi melemah pada akhir pekan ini.
Pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bukan saja sebagai dampak dari konflik Timur Tengah, Ariston menilai bahwa inflasi di AS masih belum terlihat kemajuan untuk turun ke 2 Persen.
"Bertahannya penguatan dollar, selain konflik Timur Tengah yang memanas, juga karena pernyataan Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell, semalam, bahwa inflasi AS masih belum terlihat kemajuan berarti untuk turun ke target 2 persen," kata Ariston dalam keterangannya, Rabu (17/4/2024).
"Pasar bisa menyimpulkan bahwa the Fed bakal menunda kebijakan pemangkasannya. Oleh karena itu tekanan dollar AS terhadap rupiah mungkin bisa terjadi juga hari ini," imbuhnya menegaskan.
Ariston menyebut bahwa indeks dolar AS pagi ini masih di level tinggi. Sehingga potensi pelemahan rupiah diprediksi Rp 16.200 hingga Rp 16.250.
"Potensi pelemahan rupiah ke arah Rp 16.200- Rp 16.250 dengan potensi support di kisaran Rp 16.100," tuturnya.