TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Chandra Asri Pacific Tbk (Chandra Asri Group) menjajaki peluang kerja sama dengan Perum Jasa Tirta II (PJT II) melaksanakan studi kelayakan terkait potensi energi hijau melalui pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Hal ini ditandai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) oleh Edi Riva'i, Direktur Legal, External Affairs, & Circular Economy Chandra Asri Group dan Ruly Aryawan, Direktur Supply Chain Chandra Asri Group serta Dikdik Permadi Yoffana, Direktur Business Development Perum Jasa Tirta II awal April 2024.
Baca juga: Bank Mandiri Kucurkan Pinjaman Rp 4 Triliun ke Chandra Asri Group
Adapun penelitian ini bertujuan untuk mendorong implementasi Energi Baru Terbarukan serta mendukung target Indonesia untuk mencapai Nol Emisi Bersih tahun 2060.
Direktur Legal, External Affairs, & Circular Economy Chandra Asri Group, Edi Riva'i menyampaikan, kerja sama ini sangatlah penting dalam mendukung Pembangunan dan operasional pabrik CA-EDC yang dirancang sebagai fasilitas yang mengimplementasikan energi hijau.
"Sebagai mitra pertumbuhan bagi Indonesia, studi kelayakan ini juga diharapkan dapat menciptakan peluang bisnis baru dalam pengembangan energi baru terbarukan untuk mencapai keberlanjutan," kata Edi ditulis Kamis (16/4/2024).
Baca juga: Chandra Asri Group Tunjuk Bank Ini Memandu Fasilitas Pinjaman 600 Juta Dolar AS
Chandra Asri Group saat ini tengah membangun Pabrik CA-EDC yang akan memiliki kapasitas produksi lebih dari 400.000 ton Kaustik Soda dan lebih dari 500.000 ton Ethylene Dichloride per tahun.
Untuk mengoperasikan pabrik ini, awalnya akan memerlukan pasokan listrik sebesar 140 MW, kemudian akan ditambahkan 200 MW pada tahun 2026, sehingga total kapasitas listrik yang dibutuhkan mencapai 340 MW.
Direktur Business Development Perum Jasa Tirta II, Dikdik Permadi Yoffana mengatakan, Perum Jasa Tirta II yang ditugaskan oleh Pemerintah sesuai PP 25 tahun 2022 untuk mengelola WS Citarum, sebagian Ciliwung-Cisadane, Cimanuk-Cisanggarung, Cidanau-Ciujung-Cidurian dan Seputih-Sekampung tentunya mempunyai potensi yang besar dalam hal pengembangan EBT untuk mendukung program pemerintah dalam mencapai target Nol Emisi Bersih tahun 2060.
"Dengan potensi tersebut kami juga dapat berkolaborasi dengan pihak swasta seperti Chandra Asri Group untuk mendukung program penggunaan energi ramah lingkungan dalam proses produksi sehingga rencana kerjasama ini merupakan langkah strategis bagi kedua belah pihak," paparnya.