Sementara itu, West Texas Intermediate AS naik 3,66 persen menjadi 85,76 dollar AS per barel.
"Minyak kemarin sudah di 87 dollar AS, tadi pagi sempat naik 90 dollar lagi. Mudah-mudahan ini ya udahlah cubit-cubitannya (saling serang)," ungkap Menteri Arifin.
"Tapi Menteri Luar Negeri Iran kan bilang akan respon (serangan) gitu, nah kalau saling respon gini yang kita khawatirin," sambungnya.
Meski demikian, Arifin memastikan stok energi nasional khususnya bahan bakar minyak, kini berada dalam posisi aman.
Pertamina sendiri sebagai perusahaan migas pelat merah telah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi ketersediaan BBM di masyarakat dengan harga yang tetap.
"Indonesia sendiri stoknya kan cukup lah antara ya 17-30 hari, ini memang Pertamina sudah mengambi langkah-langkah pengamanan kalau nanti ada kesulitan suplai terutama yang dari daerah konflik ya, kita udah set pertamina," papar Arifin.