Laporan Wartawan Tribunnews.com, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Raksasa perusahaan kretek Korea Selatan, KT&G akan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi global terbesar dengan kapasitas produksi tahunan yang mencapai 35 miliar batang rokok.
Sebagai persiapan rencana tersebut, CEO KT&G Kyung-man Bang, menyambangi pusat ekspor global KT&G di Indonesia.
Dia juga mengikuti acara peletakan batu pertama pabrik kedua dan ketiga KT&G di Indonesia yang berlokasi di Surabaya pada 26 April 2024 dan menyambangi kantor pusat KT&G Asia Pasifik yang berlokasi di Jakarta, serta bertemu dengan staf lokal.
Baca juga: Eksistensi Sigaret Kretek Tangan Tak Lekang Oleh Zaman
Acara peletakan batu pertama pabrik kedua dan ketiga KT&G di Indonesia tersebut dihadiri Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono, Wakil Menteri Investasi (BKPM) Andi Maulana, serta Atase Bisnis Kedutaan Besar Korea di Indonesia Jong-ho Han.
Pabrik kedua dan ketiga KT&G di Indonesia menempati lahan sekitar 190.000 meter persegi dan akan beroperasi pada 2026. Dengan kapasitas produksi gabungan hingga 21 miliar batang rokok per tahun.
Baca juga: Penerimaan Bea Cukai Rokok Turun, Berikut Analisa Pengamat
Pabrik kedua dan ketiga ini kelak berkontribusi besar dalam meningkatkan kapasitas produksi tahunan KT&G di Indonesia sehingga totalnya mencapai 35 miliar batang rokok.
Dengan kapasitas produksi yang lebih besar, KT&G mengembangkan Indonesia sebagai basis produksi global terbesar untuk produk ekspor sekaligus mempercepat ekspansinya di pasar global.
Pembangunan pabrik kedua dan ketiga KT&G di Indonesia menjadi bagian dari rencana investasi pertumbuhan yang dilansir KT&G dalam acara Future Vision Declaration pada Januari lalu.
Di acara tersebut, KT&G juga memaparkan visi jangka menengah-panjang untuk menjadi perusahaan papan atas Dunia.
KT&G juga melansir strategi pertumbuhan yang melibatkan pengembangan Produk Generasi Baru (Next Generation Product/NGP), produk rokok untuk pasar luar negeri, serta Suplemen Kesehatan sebagai tiga lini bisnis utama.
Perusahaan juga membahas rencana menggenjot porsi pendapatan dari aktivitas penjualan di luar negeri hingga di atas 50 persen dari penjualan total pada 2027.
“Kami berkomitmen mewujudkan dan mempercepat visi jangka menengah-panjang untuk menjadi perusahaan papan atas dunia dengan menjalankan strategi investasi yang aktif dan membuat inovasi unggulan," ujar Kyung-man Bang dikutip Minggu, 29 April 2024.
Dia menegaskan, Indonesia adalah basis produksi global kami yang menggerakkan ekspansi bisnis ekspor KT&G di pasar Asia Pasifik dan Timur Tengah. "Kami akan terus mengembangkan basis produksi global KT&G di Indonesia sebagai mesin penggerak pertumbuhan utama bagi perusahaan,” ujar Bang.
Oktober 2023 lalu, KT&G menggelar acara peletakan batu pertama pabrik dengan teknologi terbaru di Provinsi Almaty, Kazakhstan, untuk memenuhi kebutuhan ekspor di wilayah Eurasia.
Baca juga: Bea Cukai Kudus kembali Gagalkan Peredaran Rokok Ilegal, Berpotensi Rugikan Negara Rp233 Milyar
Untuk pasar domestik di Korea, KT&G memperluas fasilitas produksi di pabrik Daejeon dan Gwangju, masing-masing pada November 2023 lalu dan Januari 2024 ini.
Perusahaan juga merestrukturisasi organisasi guna mempercepat ekspansi pasar global dan meningkatkan profitabilitas dengan memisahkan kegiatan operasional Kantor Pusat Asia Pasifik dan Kantor Pusat Eurasia, serta mengembangkan keduanya sebagai entitas bisnis yang berdiri sendiri.
Sejumlah eksekutif senior juga telah ditugaskan di setiap kantor pusat tersebut untuk menangani manajemen perusahaan.