News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Diminta Serap Gabah Lebih Optimal, Bos Bulog: Setiap Hari Mencapai 30 Ribu Ton

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi (kiri) dan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi (kanan).

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perum Bulog diminta oleh Badan Pangan Nasional menyerap gabah lebih optimal di masa panen raya ini.

Direktur Utama Perum BULOG, Bayu Krisnamurthi menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk melakukan penyerapan gabah dan beras dalam negeri secara optimal pada periode panen raya ini.

Baginya, pemenuhan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) dari dalam negeri pada masa panen raya ini merupakan prioritas pemerintah.

Dia bilang, secara year on year pada April 2024, penyerapan gabah/beras dalam negeri lebih tinggi selama tiga tahun terakhir, yakni mencapai 468 ribu ton setara Gabah Kering Panen (GKP).

Baca juga: Bulog Serap 633 Ribu Ton Gabah hingga April 2024

"Saat ini dengan berbagai upaya yang kami lakukan, BULOG dapat melakukan penyerapan sampai dengan 30 ribu ton setara GKP setiap harinya, yang sebelumnya rata-rata di bawah 20 ribu ton," kata Bayu dalam keterangannya, Kamis (2/5/2024).

Ia memastikan ke depannya hasil serapan yang dilakukan Bulog akan terus ditingkatkan secara optimal.

Direktur Rantai Pasok dan Pelayanan Publik Perum BULOG Suyamto menjelaskan, untuk tahun ini salah satu strategi pihaknya adalah melalui Program Jemput Gabah Beras di setiap wilayah kerja surplus produksi.

Hal itu dalam rangka melakukan percepatan proses penyerapan hasil produksi.

"Kami juga terus berkoordinasi dan bersinergi dengan kelompok tani, unit penggilingan dan mitra kerja pengadaan," ujar Suyamto.

"Hal ini tentunya kami lakukan untuk mencapai hasil serapan yang maksimal pada momentum panen raya ini," lanjutnya.

Sebelumnya, Perum Bulog diminta memperkuat serapan gabah petani seiring dengan masa panen raya yang masih berlangsung.

Hal itu diungkapkan Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi ketika meninjau Modern Rice Milling Plant (MRMP) Bulog di Karawang, Jawa Barat, Minggu (28/4/2024).

"Di masa panen raya seperti ini, Bulog agar terus memperkuat perannya sebagai offtaker hasil panen petani. Kita jaga harga di tingkat petani supaya tidak jatuh," kata Arief dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (29/4/2024).

Menurut dia, tidak ada alasan Bulog tidak menyerap karena sudah memiliki dryer. "Keringkan, lalu simpan dalam bentuk GKG (Gabah Kering Giling)," kata Arief.

Adapun untuk mengoptimalkan serapan ini, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan fleksibilitas Harga Pembelian Pemerintah (HPP).

Fleksibilitas ini disebut memungkinkan Bulog menyerap gabah/beras dan menjaga harga di tingkat petani.

Kebijakan fleksibilitas ini telah diberlakukan sejak awal April hingga 30 Juni 2024 untuk mendorong peningkatan serapan Bulog pada periode panen raya.

Adapun kebijakan fleksibilitas HPP gabah dan beras yang diterapkan bagi Perum Bulog yakni Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani Rp 6.000 per kg.

Selanjutnya Gabah Kering Giling (GKG) di gudang Perum Bulog Rp 7.400 per kg.

Sementara HPP beras di gudang Perum Bulog dengan derajat sosoh minimal 95 persen, kadar air 14 persen, butir patah maksimal 20 persen, dan butir menir maksimal 2 persen Rp 11.000 per kg. Ini berlaku sampai akhir Juni mendatang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini