TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Pemerintah diyakini tidak akan berani menghapus bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yakni Pertalite atau RON 90 pada saat ini.
Menghapus Pertalite dinilai memiliki dampak negatif yang besar bagi masyarakat dan pemerintah sendiri.
Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah mengatakan, dalam memutuskan sesuatu pastinya pemerintah sudah menghitung risiko yang akan terjadi ke depan, termasuk mewacanakan penghapusan Pertalite.
"Menghapus Pertalite sama saja menghapus subsidi, maka dampaknya daya beli masyarakat menurun dan melompatnya inflasi," kata Piter saat dihubungi Tribunnews, Senin (6/5/2024) malam.
Baca juga: Harga BBM di SPBU Pertamina Per Mei 2024: Pertalite, Pertamax, dan Solar Kompak Turun
Namun, Piter sangat yakin pemerintah tidak akan menghapus Pertalite sekarang meski beban yang ditanggung negara yakni subsidi sangat besar di tengah kenaikan harga minyak dunia.
"Dampaknya kemana-mana, gejolak sosial, demontrasi di mana-mana, kemudian instabilitas politik. Jadi saya tidak melihat hal itu (hapus Pertalite)," ujarnya.
Oleh sebab itu, Piter menyebut penyaluran BBM subsidi yang tepat sasaran dapat menjadi jalan pemerintah yang tepat menjaga anggaran subsidi.
Sehingga, ke depan tidak ada lagi orang kaya mengkonsumsi Pertalite untuk kendaraannya.
"Tingkatkan pendistribusian BBM subsidi yang tepat sasaran, mereka yang mengkonsumsi harus yang berhak bukan orang kaya," ucapnya.
Subsidi Dialihkan
Kembali munculnya wacana penghapusan Pertalite datang dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
Ia menyebut, pemerintah sedang menghitung subsidi untuk BBBM jenis baru Bioetanol. Subsidi tersebut diberikan kepada masyarakat yang layak menerima bantuan tersebut.
"Tetap subsidi, lagi kita hitung. Supaya nanti targetnya yang kita subsidi orang yang pantas disubsidi," kata Luhut usai menghadiri acara Jakarta Futures Forum di Jakarta, Jumat (3/5/2024).
Luhut mengatakan, penggunaan BBM Bioetanol dapat mengendalikan masalah polusi udara.
Karenanya sebut dia, pemerintah berambisi mengganti BBM jenis Pertalite dengan Bioetanol.