“Bisa dilihat, kebanyakan karyawan cukup disiplin dalam menaati jadwal masuk dan pulang yang ditetapkan perusahaan,” kata Jethefer.
Pulang "Tenggo"
Sebesar 31 persen karyawan melakukan clock in di antara jam 07:00 - 07:59. Di ujung hari kerja, kebanyakan, atau sama dengan 24 persen karyawan melakukan clock out di antara jam 17:00 - 17:59.
“Karyawan, khususnya mereka yang ngantor, memilih untuk datang lebih pagi agar mereka mempunyai waktu untuk menyiapkan diri untuk bekerja,” kata Jethefer.
Serap tenaga kerja
Perusahaan-perusahaan di industri manufaktur berada di peringkat pertama pengguna sistem clock in dan clock out terbesar, mengingat banyaknya jumlah karyawan mereka. Khusus perusahaan manufaktur, hingga 12 persen dari clock in dan clock out terpusat di Jakarta Barat dan 8 persen terpusat di Tangerang
“Ketepatan tiba dan pulang dari tempat kerja sangat berdampak pada tingkat produktivitas perusahaan manufaktur. Oleh sebab itu, mereka mengedepankan penggunaan sistem clock in dan clock out yang bagus agar mereka bisa mengatur jadwal kerja ratusan karyawan sesuai dengan unit dan fungsi masing-masing,” kata Jethefer.
Shift pagi
Untuk industri manufaktur, shift yang paling populer adalah pagi berdasarkan data mayoritas (35 persen) clock in di jam 8:00.
"Hal ini sesuai dengan shift pertama yang biasanya jatuh antara jam 8:00 - 17:00,” kata Jethefer.
Jethefer menambahkan bahwa ke depannya, teknologi mutakhir akan semakin banyak diadopsi oleh perusahaan dan bisnis untuk memudahkan clock in dan clock out bagi karyawan.
Salah satu teknologi terkini adalah portal nirsentuh di mana karyawan tidak perlu lagi menggunakan sidik jari untuk melakukan absensi.
"Kami melihat bahwa perusahaan-perusahaan sudah mulai mencoba touchless portal dengan facial recognition yang bisa memindai wajah karena nilai tambah yang ditawarkan teknologi tersebut, yaitu tingkat keamanan lebih tinggi," kata dia.
Teknologi facial recognition mengurangi penyalahgunaan identitas karyawan ketika melakukan absensi sambil mempercepat clock in dan clock out karena karyawan tidak perlu lagi berhenti untuk menekan sidik jari atau kartu ke mesin absensi.