Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengungkap strategi ketahanan energi dan kelestarian lingkungan dalam kegiatan operasional perusahaan.
Dia memaparkan strategi tersebut saat menjadi panelis dalam agenda Indonesia PetroleumAssociation Convention & Exhibition.
Nicke mengungkapkan energi merupakan katalis pertumbuhan ekonomi. Karenanya, Pertamina perlu mengamankan energi sekaligus mengurangi dampak karbon untuk mendukung target Net Zero Emission pada 2060 mendatang.
“Kami mulai dengan memperkuat bisnis legacy kami dengan memaksimalkan dan juga membangun infrastruktur terintegrasi dari hulu, midstream dan hilir, untuk memperkuat aksesibilitas kami," ungkap Nicke dalam acara yang berlangsung di Indonesia Convention and Exhibition (ICE), Tangerang, Rabu (15/5/2024).
"Dari indeks tersebut, tantangan terbesar di Indonesia adalah aksesibilitas, dan tantangan kedua adalah keterjangkauan. Jadi kita harus mengatasi masalah ini dengan benar dalam perencanaan strategis kita,” sambungnya.
Nicke menjelaskan, Pertamina kini mencoba mengadopsi transisi energi secara bertahap. Di satu sisi, Pertamina menjaga ketahanan energi melalui penguatan bisnis minyak dan gas.
Di sisi lain, juga meningkatkan pengembangan bisnis rendah karbon untuk memenuhi target net zero emission pada 2060.
Baca juga: Trimester 1 Tahun 2024, Pertamina Hulu Energi Catat Produksi Migas 1,04 Juta MBOEPD
“Kita dapat meningkatkan program bioenergi, biodiesel, biogasoil, bahan bakar penerbangan berkelanjutan dengan Sustainable Aviation Fuel (SAF), dan juga penyeimbangan karbon seperti solusi berbasis alami dan CCUS (carbon capture, utilisation, and storage)," tambahnya.
Pertamina juga memiliki mandat untuk memastikan energi terjangkau bagi masyarakat, sekaligus meningkatkan daya beli melalui peningkatan pertumbuhan industri di Indonesia.
Baca juga: Pertamina Internasional Shipping Tambah 2 Kapal Tanker Gas Raksasa Buatan Korsel
Berbagai operasional tersebut, dia mengakui, juga dilakukan dengan menjaga kinerja keberlanjutan sebagai komitmen Pertamina sebagai perusahaan yang bertanggung jawab.
Environmental, social and governance (ESG) menjadi prioritas Pertamina, hal ini dibuktikan dengan pengurangan emisi karbon Pertamina yang mencapai 34 persen pada tahun 2023, dari proses internal Pertamina.
“Jadi ini semua adalah strategi Pertamina tentang bagaimana kita mengelola keseimbangan antara ketahanan energi dan kelestarian lingkungan dengan baik,” pungkasnya.