News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Indikator Ekonomi Positif, Indonesia Masih Jadi Target Pasar Besar di Perdagangan Internasional

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terminal JICT - Tingkat optimisme pelaku bisnis Indonesia terhadap prospek ekonomi menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - CEO Grant Thornton Indonesia Johanna Gani memaparkan tingkat optimisme pelaku bisnis Indonesia terhadap prospek ekonomi menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Melihat perbandingan dengan negara - negara ASEAN lainnya, Indonesia tetap berada di posisi teratas.

Bahkan bila dibandingkan dengan tingkat optimisme global, Indonesia masih mendominasi dan berada jauh di atas rata - rata global.

Baca juga: Pakar Beri Catatan Soal Target Pertumbuhan Ekonomi di Awal Pemerintahan Prabowo-Gibran

Di mana tingkat persentase global hanya mencapai 67 persen di paruh pertama 2023 dan 65 persen di paruh kedua 2023 menurut laporan Grant Thornton International Business Report (IBR).

“Data ini menunjukkan bahwa optimisme ekonomi di Indonesia pada tahun 2023 berada dalam posisi yang sangat kuat dibandingkan dengan banyak negara lain di dunia. Peningkatan signifikan dari H1 ke H2 2023 menandakan kepercayaan yang besar terhadap pertumbuhan dan stabilitas ekonomi Indonesia di masa depan,” ucap Johanna, Jumat (24/5/2024).

“Dengan optimisme yang tinggi ini, Indonesia diharapkan dapat terus mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dan berkelanjutan,” sambung dia.

Optimisme pelaku bisnis Indonesia yang tinggi juga terlihat dari beberapa indikator ekonomi seperti tingkat kesempatan kerja (employment rate) yang meningkat, ekspektasi terhadap profitability yang tinggi, dan harapan untuk mendapatkan revenue growth dari pasar non-domestik yang tinggi.

Hal ini menempatkan Indonesia di posisi atas dibandingkan dengan Amerika Serikat, Inggris, Asia Pasifik, ASEAN, bahkan rata - rata secara global.

Namun, Indonesia juga menghadapi beberapa kendala seperti permintaan ekspor yang berkurang, infrastruktur transportasi, ketersediaan tenaga kerja terampil, biaya tenaga kerja, dan biaya energi.

“Ini tentunya perlu menjadi fokus utama Indonesia dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi domestik, terutama untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan,” papar Johanna.

Baca juga: Berperan di Bidang Ekonomi dan Sosial, BRI Raih Dua Penghargaan di CNN Indonesia Awards Bali 2024

Di sisi lain, Indonesia juga sangat bergantung kepada pemasok serta pengadaan dari luar negeri apabila dibandingkan dengan Amerika Serikat, Inggris, Asia Pasifik, ASEAN, dan rata - rata global.

Indonesia, menurutunya, masih menjadi target pasar yang besar di perdagangan internasional.

RI juga optimis dapat meningkatkan pendapatan mereka dari beberapa negara seperti Malaysia dan Amerika Serikat, hal ini menunjukkan Indonesia memiliki fokus strategis untuk melakukan ekspansi terhadap pasar - pasar tertentu.

“Secara keseluruhan, ekonomi Indonesia pada tahun 2023 merupakan kombinasi antara kekuatan dan tantangan. Dengan tingginya optimisme terhadap prospek ekonomi ke depan, ekspektasi terhadap pertumbuhan keuntungan yang kuat, serta pendekatan proaktif terhadap pasar global, Indonesia berada pada posisi yang baik untuk tumbuh dan sukses di kancah bisnis internasional,” tutur Johanna.

Pun demikian, untuk mempertahankan dan memaksimalkan potensi pertumbuhan ini, kemampuan kita untuk mengatasi tantangan yang ada akan menjadi kunci utama.

“Indonesia telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam berbagai aspek ekonomi dan memiliki peluang besar untuk terus berkembang di masa depan. Dengan fokus yang tepat untuk menyelesaikan tantangan yang sekarang dihadapi, kami yakin Indonesia bisa memanfaatkan momentum ini untuk mencapai kesuksesan ekonomi yang lebih besar di tahun - tahun mendatang,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini