TRIBUNNEWS.COM - Setelah 9 tahun semenjak toko pertamanya dibuka di kawasan Cipete, Jakarta Selatan pada tanggal 1 Juni 2015, Toko Kopi Tuku telah mengukir prestasinya dalam kancah internasional. Tidak hanya menampilkan pesona kopi Indonesia tetapi juga mempopulerkan gula aren, pemanis alami yang memenangkan hati dan lidah pecinta kopi dunia.
Bertujuan untuk memperkuat fondasi ekspansi internasional pasar Eropa dengan wawasan impor kopi berkualitas dari Indonesia TUKU bekerja sama dengan Roemah Indonesia BV berpartisipasi di Amsterdam Coffee Festival 2024, yang merupakan kali kedua sejak tahun 2023.
Meskipun secara makro industri kopi Indonesia masih menghadapi tantangan dalam konsistensi volume pasokan, TUKU berinisiatif bekerja sama dengan pemerintah dan pemain-pemain penting di industri dalam meningkatkan standar dan output produksi kopi Indonesia, sesuai dengan permintaan pasar global yang meningkat.
Kualitas unggul yang menjadi ciri khas kopi Indonesia, yang memang berharga premium di pasar internasional, tidak menyurutkan langkah TUKU.
"Kunjungan yang kami dapat di Amsterdam telah membuktikan bahwa Tetangga Blend kita dan gula aren memiliki tempat tersendiri bagi konsumen kopi internasional," ungkap Andanu Prasetyo, CEO & Founder Toko Kopi Tuku.
Baca juga: Coffee Shop Menjamur, Saatnya Pelaku Industri Kopi Miliki Menu Kopi Sendiri
Beranjak menuju Busan, Korea Selatan, di mana tanggapan serupa dari peserta World of Coffee Busan baru-baru ini menunjukkan antusiasme yang sama terhadap gula aren dengan rasa dan aromanya yang unik. Tak pelak, produk inovatif TUKU ini, yang telah memikat hati di Amsterdam, kembali mendapatkan sorotan di Busan, menegaskan posisi gula aren sebagai pemanis alami khas Indonesia yang menjanjikan di kancah internasional.
Bekerja sama dengan Kornerd Coffee, pop-up store TUKU di Seoul juga telah berhasil membawa nuansa rasa nusantara kepada para penggemar kopi Korea sejak pembukaannya pada 25 Maret sampai 10 Mei 2024. 'Iced coffee milk with arenga sugar' atau ‘es kopi susu tetangga’ telah menjadi favorit sejak hari pertama, memperkaya komposisi gula aren sebagai simbol representasi budaya dan keunikan Indonesia.
Dengan rasa bangga, TUKU berkomitmen untuk memperkenalkan gula aren tidak hanya sebagai pemanis alternatif, namun juga sebagai duta yang menyebarkan cita rasa dan kebudayaan Indonesia.
Nur Jamila, Direktur PT Berangan Ragam Rasa (BERAGAM) yang merupakan unit bisnis TUKU untuk solusi B2B biji kopi dan gula aren, menambahkan, "Kami membangun potensi manis pertanian agroforestri melalui gula aren. Lebih dari sekadar pelengkap rasa kopi, gula aren adalah ekspresi identitas kuliner Indonesia yang kami banggakan. Keunikan ini lah yang kami angkat ke pentas dunia sebagai hasil karya budaya nusantara yang otentik dan kaya akan tradisi."
"Euforia internasional seputar gula aren, yang merupakan inti dari minuman inovatif kami, memberikan kami banyak kehormatan dan semangat. Kami percaya bahwa ini menegaskan bahwa kontribusi kami melampaui sekadar kenikmatan rasa, mengungkapkan unsur-unsur unik dari warisan Indonesia kepada pecinta kopi di seluruh dunia," tambah Andanu.
Perjalanan TUKU yang dimulai dari kawasan Cipete di Jakarta Selatan dan melanglang buana ke festival-festival kopi terkemuka menegaskan bahwa cita rasa kopi dan gula aren Indonesia mampu bersinergi dengan selera internasional.
Melalui dedikasi dan upaya berkelanjutan, TUKU bersemangat untuk terus mengeksplorasi pasar baru dan memperkenalkan Indonesia tidak hanya melalui kopi tetapi melalui cerita rasa yang dibangun berdasarkan tradisi dan inovasi.