Laporan Wartawan Tribunnews.com, Anita K Wardhani dari Arab Saudi
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Kementerian Agama merespon cepat keluhan saat penyelenggaraan puncak ibadah haji 1445 H/2024/1445 H.
Sebelumnya viral tenda di sejumlah Maktab/penginapan yang ditempati jemaah haji Indonesia di Mina fasilitas pendingin udaranya atau air conditioner (AC) tak berfungsi.
Tak ingin jemaah merasa kegerahan berlama-lama, Kemenag dengan cepat melakukan respon dengan menggusur tenda Mashariq (perusahaan atau pihak ketiga penyedia fasilitas jemaah) di Mina untuk dipakai jemaah haji Indoensia.
Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas mengatakan pemerintah tetap melakukan evaluasi penyelenggaraan ibadah haji termasuk layanan yang diterima jemaah haji reguler.
Baca juga: Pergerakan Jemaah Haji dari Muzdalifah ke Mina Lancar, Jemaah tidak Kepanasan Seperti Tahun Lalu
"Apapun harus dievaluasi dan evaluasi itu harus berbasis pada data. Jadi termasuk katanya ac mati, di mana ac mati, kita akan segera evaluasi," kata Menag Yaqut saat ditemui Tim Media Center Haji termasuk Tribunnews.com di Jamarat Mina, Selasa (18/6/2024) dinihari.
Menteri yang biasa disapa Gus Men ini mengaku dirinya mendapatkan ada juga yang tidak mendapatkan tenda.
"Kaya tadi saya mendapatkan aduan soal jemaah dari KNO, (embarkasi Kualanamu) maktab 63 atau 28 kalau enggak salah tidak mendapatkan tenda, kita langsung eksekusi," kata Yaqut.
Pihaknya ujar Gus Men segera meminta Mashariq untuk memberikan tenda yang jadi kantor Mashariq dikosongkan untuk ditempati jemaah haji yang tidak mendapatkan tenda itu.
"Hari ini kita menggusur tendanya perusahaan masyariq untuk dipakai oleh jemaah kita. Alhamdulillah bisa. Kita mintakan masyariq untuk tenda mereka kita pakai." jelas Gus Men.
Menurut Gus Men, ini merupakan -evaluasi yang sifatnya responsif.
Menag yakin aksi responsif ini supaya layanan jemaah lebih baik tentu butuh evaluasi yang lebih komprehensif.
"Semua kita akan evaluasi, tidak ada yang tidak kita evaluasi demi perbaikan layanan jemaah , itu poinnya.
Gus Men pun mengakui senang jika ada pengawasan yang memberikan kritik dan saran.
"Kita senang ada pengawasan, ada masukan, ada kritik, ada saran, saya kira ujungnya adalah bagaimana jemaah merasakan kepuasan layanan dari pemerintah , jemaah bisa melaksanakan ibadah dengan baik dan nyaman dan tenang, pulang dengan membawa predikat haji mabrur," kata Menag.