TRIBUNNEWS.COM – PT Jasa Marga (Persero) Tbk terus mendorong pengembangan jalan tol di Indonesia yang salah satunya diwujudkan melalui kerja sama investasi dengan Salim Group sebagai strategic partner. Kerja sama Jasa Marga dan Salim Group ditandai dengan penandatanganan Conditional Share Purchase Agreement (CSPA) untuk PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) yang merupakan anak usaha Jasa Marga pengelola mayoritas jaringan Jalan Tol Trans Jawa.
Kerja sama investasi tersebut dilakukan oleh MPTC, anak usaha dari perusahaan investasi milik Salim Group. MPTC saat ini merupakan operator jalan tol terbesar di Filipina. MPTC bersama Government of Singapore Investment Corporation (GIC) sebagai mitra konsorsiumnya menunjuk afiliasinya dalam kerja sama investasi tersebut yaitu PT Metro Pacific Tollways Indonesia Services (MPTIS), PT Margautama Nusantara (MUN) dan Warrington Investment Pte. Ltd (Warrington).
Penandatanganan CSPA dilakukan oleh Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur dan anggota Konsorsium GIC-MPTC yaitu Warrington yang diwakili oleh kuasanya, Mark Lim Han Tze, MPTIS yang diwakili oleh Direktur Francis D. Rojas dan MUN yang diwakili oleh Direktur Denn Charly G. Espanola pada Jumat (28/06).
Baca juga: Rayakan Momen Iduladha 1445 H, Jasa Marga Group Berbagi 221 Ekor Hewan Kurban
Penandatanganan CSPA ini merupakan langkah awal dan wujud komitmen kerja sama investasi strategis antara Jasa Marga dan Konsorsium GIC-MPTC sebagai pemegang saham PT JTT yang mengelola 676 KM Jalan Tol Trans Jawa. Jumlah ini merupakan 57 persen dari total panjang Jalan Tol Trans Jawa secara keseluruhan, atau sepanjang 1.184 Km.
Penyelesaian kerja sama investasi ini masih akan bergantung kepada pemenuhan sejumlah persyaratan pendahuluan sebagaimana yang diatur dalam CSPA.
Seluruh proses transaksi ini diharapkan dapat terlaksana dengan lancar sesuai target, tentunya dengan selalu menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) pada setiap tahapannya, hingga penandatanganan Share Purchase Agreement (SPA) sebagaimana yang direncanakan.
Meskipun menggandeng strategic partner, Jasa Marga masih akan tetap mempertahankan posisi sebagai pemegang saham mayoritas di PT JTT sebesar 65% sehingga masih memegang kendali penuh terhadap pengelolaan pengoperasian Jalan Tol Trans Jawa. Secara konsolidasi, PT JTT juga masih menjadi bagian dalam kelompok usaha Jasa Marga.
Pengamat Ekonomi sekaligus Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah mengungkapkan bahwa kerja sama investasi ini sangat baik dilakukan dalam mengembangkan infrastruktur jalan tol Indonesia.
“Pendanaan yang didapatkan oleh Jasa Marga akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan mereka dalam membangun lima proyek jalan tol di Indonesia. Dalam waktu kurang lebih lima tahun ke depan, mereka harus melanjutkan proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan, Jalan Tol Jogja-Bawen, Jalan Tol Jogja-Solo, Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi dan Jalan Tol Akses Patimban yang akan memberikan manfaat sangat besar untuk masyarakat,” ujar Piter.
Baca juga: Jasa Marga Torehkan Prestasi di Kancah Internasional, Masuk Top 500 Fortune Southeast Asia 2024