"Saya pensiunan departemen PU, makanya kaget lihat foto (lambang PUPR) yang dulu departemen saya," ujarnya saat diwawancarai Tribunjabar.id.
Ia mengaku uang tersebut akan dipakai untuk membantu keperluan anak dan akan diberikan untuk jajan cucunya di rumah.
"Buat jajan", ungkanya.
"Ya untuk cucu, anak cucu, paling dibagi-bagi lagi, kalo istri sudah tidak ada," tambahnya.
Baca juga: Warga Semarang Mengaku Diteror Kepala Dusun Minta Uang Rp 1 Miliar dari Uang Ganti Rugi Jalan Tol
Endin menyebut, saat masih berdinas ia ditugaskan selama puluhan tahun di Papua.
Selama tugasnya itu juga ia telah banyak terlibat dalam pembangunan jalan penting di sana.
"Tahun 2000 saya pensiun, pulang kembali ke Desa Talagasari, alhamdulilah sehat dan pembangunan di negara ini semakin pesat," ungkapnya.
Maling Berkeliaran
Sekretaris Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Garut dr Riki Ismail meminta warga Garut yang telah menerima uang ganti rugi pembebasan lahan Tol Getaci diimbau waspada.
Peringatan tersebut disampaikan karena banyak laporan mengenai kehadiran maling yang berkeliaran di wilayah tersebut, berpotensi mengincar para penerima uang ganti rugi.
"Sudah ada laporan dari beberapa desa ya, adanya kejadian maling," ujarnya kepada Tribunjabar.id saat pencairan UGR di Desa Talagasari, Kecamatan Kadungora, Jumat (29/6/2024).
Ia menyarankan agar warga tidak mencairkan uang dalam jumlah besar sekaligus, apalagi menyimpan uang tersebut di rumah.
Warga juga diimbau untuk menyimpan uang tersebut di tempat aman seperti di bank.
"Mau didepositokan silahkan, jangan sampai dibawa ke rumah semuanya," ungkapnya.
Riki yang juga sebagai Kepala Desa Talagasari menjelaskan, pencairan uang ganti rugi di Desanya sudah rampung 100 persen.