Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga daging ayam ras saat ini tengah merosot. Deputi III Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Bidang Perekonomian Edy Priyono memandang harganya sudah kelewat murah.
Menurut data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Bank Indonesia yang ia paparkan, rata-rata harga daging ayam per 28 Juni 2024 sebesar Rp 37.450 per kilogram (kg).
Harga tersebut Edy sudah merosot ke bawah Harga Acuan Penjualan (HAP) daging ayam ras yang sebesar Rp 40 ribu per kg.
"Harga daging ayam ini murah sekali sekarang. Rata-rata itu Rp 37.450 per kg. Ini di bawah harga acuan kita yaitu Rp 40 ribu per kg," katanya dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024 yang disiarkan secara virtual, Selasa (2/7/2024).
Baca juga: Terjadi Deflasi Bulanan 0,08 Persen di Juni 2024, Dikontribusi Bawang Merah, Tomat dan Daging Ayam
Edy menilai bahwa harga yang kelewat murah ini bagus untuk konsumen sebagai upaya pengendalian inflasi, tetapi tidak bagi para peternak, terutama peternak skala kecil.
Di tengah harga daging ayam yang tengah terpuruk ini, ia mengatakan ada ancaman lain yang mengintai, yakni serbuan daging ayam murah dari Brasil.
Daging ayam impor dari Brasil ini berpeluang menyerbu Tanah Air setelah Indonesia kalah dengan Negeri Samba di World Trade Organization (WTO) terkait perang dagang ayam yang melibatkan dua negara ini.
"Khusus untuk daging ayam ini, kami sampaikan bahwa kita kalah dengan kasus tuntutan Brasil di WTO. Artinya, cepat atau lambat, mudah-mudahan tidak terlalu cepat gitu ya, daging ayam impor dari Brasil itu akan masuk ke kita," ujar Edy.
Ia mengatakan, harga daging ayam asal Brasil ini murah sekali.
Harga daging ayam yang murah memang akan menjadi berkah bagi konsumen, tetapi untuk para peternak dalam negeri, khususnya peternak kecil, ini akan menjadi masalah.
"Sulit sekali (peternak kecil dalam negeri) bersaing dengan daging ayam impor dari Brasil. Sekali lagi mudah-mudahan tidak dalam waktu dekat (daging ayam Brasil datang ke Indonesia)," pungkas Edy.
Ia mengatakan, hal yang saat ini bisa dilakukan pemerintah adalah memperbaiki di sisi hulu, sehingga peternakan ayam dalam negeri bisa lebih efisien dan mampu meningkatkan daya saing.
Dari perbaikan tersebut, daging ayam lokal diharapkan bisa bersaing dengan daging ayam impor, khususnya dari Brasil.
"Kita perlu perbaikan di sisi hulu, bagaimana supaya peternakan ayam kita itu menjadi lebih efisien, paling tidak selisihnya dengan daging ayam yang berpotensi untuk nanti suatu saat masuk dari luar negeri, khususnya dari Brasil itu, daya saingnya bisa di perbaiki," jelas Edy.
Saat ini, menurut data PIHPS Bank Indonesia, harga daging ayam ras turun 16,47 persen atau sebesar Rp 6.200, menjadi Rp 31.450 per kg.
Sementara itu, per 1 Juli 2024, data Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan mencatat, harga daging ayam ras turun 0,52 persen ke Rp 38 ribu per kg.