News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

UU Cipta Kerja

Poin-poin Permintaan Buruh Agar UU Cipta Kerja Dibuang ke Tempat Sampah: Bikin Perusahaan Mudah PHK

Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Banner tuntutan buruh pada aksi demontrasi hari ini, Senin (8/7/2024).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratusan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) melakukan aksi turun ke jalan menolak Undang-undang Cipta Kerja, Senin (8/7/2024).

Presiden KSPI Said Iqbal menyampaikan, Undang-Undang Cipta Kerja tidak menyerap tenaga kerja, tetapi justru perusahaan sekarang kesempatan PHK pekerja.

"Makanya PHK itu gampang. Undang-undang Cipta kerja buang saja di tempat sampah," kata Said.

Baca juga: Kembali Turun ke Jalan, Buruh Bentangkan Banner Cabut Omnibus Law UU Cipta Kerja

Adapun poin-poin yang disampaikan buruh menolak UU Cipta Kerja, di antaranya:

  • Aksi turun ke jalan yang dilaksanakan di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat membawa dua banner berukuran besar dengan tulisan cabut Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja.
  • Buruh pun menuntut pemerintah menghapus outsourcing dan tidak membiarkan pengusaha memberikan upah murah.
  • Said Iqbal menyebut, aksi turun ke jalan juga untuk mengawal Judicial Review Omnibus Law UU Cipta Kerja di Mahkamah Konstitusi.
  • Omnibus Law UU Cipta Kerja yang telah berjalan faktanya tidak menyerap tenaga kerja, tetapi membuat buruh mudah di PHK oleh perusahaan.
  • Said Iqbal mencontohkan misalnya industri tekstil yang saat ini tengah mengalami gelombang PHK bagi para buruh, karena banyaknya impor.
  • Industri kurir dan logistik seperti Shopee, Blibli, Tokopedia, Tik Tok turut melakukan PHK ribuan orang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini