Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir angkat suara perihal adanya kabar terkait perusahaan tekstil di wilayah Sleman, Yogyakarta, yang melakukan penunggakan gaji karyawannya.
Adapun, perusahaan tekstil yang dimaksud adalah PT Primissima.
Menariknya, perusahaan tekstil tersebut masih termasuk ke dalam kategori perusahaan negara, dan diduga mengalami penurunan kinerja.
Saat ditanya hal tersebut, Erick enggan memberikan penjelasan secara detail.
Lantaran perusahaan-perusahaan pelat merah yang dalam kondisi 'sakit' telah masuk ke dalam penanganan PT Perusahaan Pengelola Aset atau PPA.
Baca juga: Soal Fraud Indofarma, Salah Satunya Tersangkut Pinjol, Erick Thohir Mau Lapor ke Kejaksaan Agung
Sehingga, apabila ingin mendapatkan penjelasan secara teknis dan detail, alangkah baiknya melakukan pendalaman dengan Direksi PT PPA.
"Kan ada dirut PPA. Saya mendorong transformasi, saya menjaga, tapi yang detail-detail itu ada Dirut (Direktur Utama) dan komut (Komisaris Utama)," ucap Erick Thohir singkat saat ditemui di Jakarta, Rabu (10/7/2024).
Mengutip di website resmi perusahaan, PT Primissima didirikan sebagai perusahaan patungan antara Pemerintah Republik Indonesia (RI) dengan Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI) dalam rangka pelaksanaan Undang-Undang Nomor 9 tahun 1969 dan Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 1969.
Penyertaan Pemerintah RI berupa mesin-mesin pemintalan dan pertenunan serta perlengkapannya yang merupakan grant dari Pemerintah Belanda.
Grant tersebut berasal dari para pengusaha tekstil Belanda yang ditujukan kepada GKBI untuk melestarikan produksi mori berkualitas tinggi (Primissima cap “Cent”), sedangkan penyertaan dari GKBI berupa tanah, bangunan pabrik, biaya pemasangan dan modal kerja.
Seperti dilansir dari Tribun Jogja, terdapat unggahan di media sosial yang bernarasikan curahan hati seorang pekerja pabrik yang dirumahkan viral di media sosial.
Curahan pekerja pabrik tekstil di wilayah Sleman itu viral setelah diunggah di media sosial oleh akun @merapi_uncover.
Dalam unggahannya, pekerja itu mengaku sudah satu bulan dirumahkan oleh manajemen perusahaan.