TRIBUNNEWS.COM - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mengimbau penumpang Kereta Cepat Whoosh agar tidak merusak fasilitas bantal pada sandaran kursi kereta kelas Premium Economy di rangkaian kereta cepat Whoosh.
KCIC menyayangkan perilaku penumpang yang tidak menjaga fasilitas pada sandaran kursi kereta dengan melepas atau mengambil bantal.
General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa, mengatakan fasilitas bantal yang disediakan di setiap kursi kereta Whoosh bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan penumpang selama perjalanan.
Namun, tindakan sejumlah oknum penumpang yang membuka dan melepas fasilitas bantal dari kursi kereta membawa sejumlah dampak negatif yang perlu menjadi perhatian bersama.
Tindakan melepas atau mengambil bantal pada kursi kereta berakibat pada rusaknya fasilitas serta berkurangnya kenyamanan penumpang yang dapat membuat penumpang lain tidak bisa menikmati fasilitas ini.
Jika bantal pada kursi kereta hilang, maka KCIC perlu melakukan pengadaan dan penggantian bantal yang hilang sehingga terjadi pengeluaran biaya operasional tambahan bagi KCIC, yang seharusnya bisa digunakan untuk peningkatan layanan lainnya.
"Bantal ini juga didesain dengan spesifikasi khusus yang memiliki teknologi tinggi. Bantal serta kursi penumpang memliki bahan yang tahan api sehingga dalam keadaan darurat, berbagai potensi bahaya dapat diminimalisir. Meskipun kecil, kejadian ini cukup merugikan perusahaan dan penumpang lainnya," ungkap Eva, dikutip dari Siaran Pers di laman kcic.co.id.
Sampai Juli 2024, ada 6 kejadian hilangnya bantal dari kursi kereta Whoosh.
Keseluruhan kasus tersebut, dapat ditelusuri melalui 44 CCTV yang tersedia pada setiap rangkaian kereta.
Berdasarkan hasil penelusuran CCTV, terdapat oknum penumpang yang memang sengaja melepas bantal dari sandaran kursi, dari beberapa kasus terdapat juga oknum yang diduga yang dengan sengaja mengambil bantal tersebut.
"Pada kejadian terakhir di Juli 2024, saat Whoosh nomor G1247 rute Halim – Tegalluar keberangkatan 11 Juli 2024 berhenti di stasiun akhir, petugas pelayanan di atas kereta melakukan pemeriksaan kebersihan dan barang yang tertinggal. Didapati 1 buah kursi Premium Economy di kereta nomor 6 tidak dilengkapi bantal kepala." ujar Eva.
Baca juga: Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masih Tahap Studi Kelayakan, Urusan Penetapan Trase di Kemenhub
"KCIC langsung menindaklanjuti dengan melakukan pemeriksaan CCTV dan penelusuran data penumpang. Saat ini data penumpang sudah didapatkan dan akan ditindaklanjuti sesuai prosedur yang berlaku," lanjut Eva.
Untuk itu, KCIC mengimbau kepada seluruh penumpang agar mengikuti aturan dan tidak merusak fasilitas publik seperti melepas bantal pada sandaran kursi kereta.
Seluruh tindakan perusakan fasilitas pada kereta Whoosh dapat dipastikan akan terpantau melalui CCTV.
Baca juga: Stasiun Karawang untuk Dilalui Whoosh Bakal Beroperasi Awal 2025
Saat ini, seluruh area Stasiun, rangkaian kereta dan jalur trase telah dilengkapi CCTV.
Adapun total terdapat 1.390 CCTV yang terpasang dalam kondisi baik serta terpantau secara khusus.
Selain itu, imbauan untuk menjaga fasilitas juga selalu diperdengarkan kepada penumpang saat perjalanan dilakukan.
Pihak KCIC juga akan terus melakukan edukasi kepada penumpang untuk senantiasa menjaga dan merawat kereta api cepat pertama di Asia Tenggara ini.
"Kami sangat prihatin dengan adanya kasus pengambilan bantal di kereta Whoosh. Fasilitas ini disediakan untuk kenyamanan penumpang dan kami berharap seluruh penumpang dapat menjaga dan menghargai fasilitas yang ada."
"Kami akan terus berupaya melakukan pencegahan dan edukasi untuk memastikan kenyamanan dan keamanan seluruh penumpang," ucap Eva.
(Tribunnews.com/Latifah)