JNE Jadi Pilihan Utama
Madu SyaBeebee adalah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang berlokasi di Boyolali, Jawa Tengah dengan fokus utama menjual berbagai jenis madu murni hasil dari peternak madu dari daerah Boyolali, Ungaran, dan Semarang.
Awalnya, penjualan madu rumahan ini dilakukan secara offline dari mulut ke mulut di Boyolali, Semarang dan sekitarnya, hingga Pandemi COVID-19 melanda dunia termasuk Indonesia.
Hantaman Pandemi COVID-19 membuat ayah satu anak ini mengubah strategi penjualannya.
Dahulu, penjualan madu biasa ia antarkan langsung sembari bersilaturahmi, namun COVID-19 membuat semua berubah.
“ Karena ada pembatasan di mana-mana, akhirnya 70 persen penjualan waktu itu online, dan Alhamdulillah pembeli dari luar daerah makin banyak,” kata dia.
“ Keterusan sampai sekarang, banyak via marketplace.”
Madu Syabeebee mempromosikan madunya melalui Forum Jual Beli di Facebook, Instagram, dan Twitter.
Ia sempat menemui kendala untuk pengiriman karena adanya jasa pengiriman yang tak mau menerima pengiriman madu dengan berbagai alasan.
Hingga ia menggunakan JNE untuk mengantarkan madu ke pembeli di berbagai daerah.
Menurutnya, dari berbagai jasa pengiriman, JNE jadi pilihan utama untuk mendistribusikan madunya ke penjuru Nusantara.
“ Yang jelas kalau kirim madu di JNE itu aman, dan cepat, jadi JNE yang jadi pilihan untuk mengirimkan madu,” tutur Syabibi.
“ Dulu sebelum pandemi pernah kirim-kirim, tapi jumlahnya sedikit, begitu COVID-19 melanda, penjualan madu meroket, sehingga harus memilih jasa pengiriman apa yang bisa terpercaya agar madu bisa segera sampai ke pembeli, dengan baik tanpa ada kerusakan,” kata Syabibi.
Di masa Pandemi COVID-19, penjualan Madu Syabeebee hampir 70 persen dilakukan secara online dan mau tak mau harus menggunakan dengan jasa pengiriman.