"Aku coba bikin konten, dari yang mudah sampai agak rumit. Cukup rutin dulu seminggu bisa tiga sampai empat konten, lama-lama sering jadi FYP (ngetren di TikTok) dan orang sering suka, dan akhirnya keterusan sampai sekarang, dari situ pula aku nerima pesanan dari temen-temen," ungkap Wira.
Dari menerima pesanan itu, Wira pun membuatnya menjadi konten di media sosial. Hal itu ia lakukan terus menerus dan berulang.
"Di dunia fashion, itu kan perputarannya sirkulernya kan cepat, kadang model yang dipakai bulan ini bisa jadi bulan depan udah ganti lagi,"
"Sampai sekarang mungkin ada lebih dari 100 model tas yang udah aku bikin. Dan itu kalau banyak yang peminatnya itu aku biasanya buka pesanan pre-order di setiap modelnya," jelasnya.
Baca juga: JNE Berangkatkan Umrah 345 Karyawan ke Tanah Suci
Pesanan Meledak hingga Berdayakan Tetangga
Setelah konten video tasnya kerap FYP dan mendapat respon positif dari warganet, sejak saat itulah pandangan Wira tentang dunia menjahit mulai berubah.
Ia pun memtuskan untuk fokus sepenuhnya bergelut di dunia tas, baik sebagai konten kreator, atau perancang tas.
"Aku memutuskan resign dari kerjaan dua tahun ini dan fokus bikin konten tentang tas-tas. Sekarang full ngonten, bikin tas, jadi pembicara juga, buka workshop, pokoknya seputar tas," terangnya.
Semangat untuk terus melakukan inovasi pada karya yang dibuatnya mengantarkan Wira pada satu momen yang cukup besar dalam hidupnya.
Yakni ketika produk buatannya, tas dengan model kasur, dipakai oleh selebritis ternama tanah air, Fujianti Utami alias Fuji pada awal tahun ini.
"Produk aku yang paling ramai itu tas kasur. Itu dipakai sama Fuji, tapi nggak endors justru Fujinya yang mau."
"Tiba-tiba ada pesan masuk dan bilang Fuji mau pakai tas itu. Sempet kaget, dan setelah perbincangan panjang lebar aku kirim untuk Fuji."
"Awalnya cuma mau minta foto saat dia pakai, tapi dia malah posting di Instagramnya, jadilah booming itu. Banyak followersnya yang tanya dan tiba-tiba dia malah ngetag aku."
"Dari situ semakin menjadi-jadi. Dari yang awalnya produksi cuma mentok 100 pcs, itu jadi nyampe 1000pcs lebih. Biasanya kan aku ngerjain sendiri dibantu mbak dan bapak aku, tapi karena ramai banget, aku sampai ngajak tetangga-tetangga untuk bantuin."