News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berkat Semangat Kreativitas, Wira Sulap Barang Bekas Jadi Bernilai Tinggi hingga Berdayakan Tetangga

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wira Laga Bachtiar dan beberapa tas karyanya. - Berawal dari iseng membuat tas upcycle, Wira Laga Bachtiar kini jadi perancang tas dan bisa memberdayakan tetangga disekitarnya. (Instagram/@wiralagabae)

"Mereka bantu untuk bagian pembuatan polanya, kan sudah ada pattern-nya, jadi tinggal menirukan dan menggunting."

"Dari situ akhirnya buka Pre Order 1000pcs itu bisa selesai dengan dikerjakan bareng-bareng sama tetangga," ungkap Wira.

Wira pun mengaku bersyukur bisa terjun di dunia fashion, khususnya seputar tas hingga bisa memberikan dampak bagi masyarakat di sekitarnya.

"Awalnya ada tujuh orang tetangga yang membantu, tapi setelah itu malah ada saja yang datang minta pekerjaan."

"Sebenarnya pengen buat sendiri tapi alhamdulillah sekarang bisa bersyukur banget bisa terjun di dunia ini dan memberikan efek dan impact buat orang-orang sekitar," kata dia.

Foto Wira dan karya upcycle-nya. (Instagram/@wiralagabae) (Instagram/@wiralagabae)

Baca juga: JNE Berbagi Keberkahan di Ramadan 2024

Maju Berkat Inovasi Kreativitas dan Percaya JNE

Apa yang didapatkan Wira saat ini tak lepas dari semangat kreativitas yang dimilikinya.

Meski hanya tamatan SMA, namun hal itu tak membuat Wira menyerah pada situasi.

Perjuangannya untuk terus berkembang dan mau selalu belajar membuat nasibnya berubah dari yang semula hanya penjaga toko busana ritel, kini bisa menghasilkan produk sendiri.

Bahkan produk yang kini diberi brand sesuai namanya itu, Wiralagabae, sudah sampai dikirim ke luar negeri.

"Kalau ekspor secara masif belum, tapi beberapa costumer itu ada yang dari luar negeri itu pesen dari Wira. Bisa dibilang ekpor tapi masih skala kecil, by request."

"Tapi kalau untuk yang ekspor berkontainer-kontainer itu belum. Mungkin suatu saat ya nanti harapannya bisa begitu," tutur Wira.

Untuk satu produk tas, biasanya Wira memberi harga di kisaran Rp250 ribu hingga Rp330 ribu. 

Meski produksinya belum cukup masif, namun dari pesanan yang ada, paling tidak sudah bisa untuk memenuhi kebutuhan dan bisa membantu masyarakat sekitarnya.

"Biasanya dari konten yang ramai itu nanti Wira buka semacam pre-order. Misal ada 200 atau 300 orang yang PO, yaudah aku bikin sesuai pesanan yang masuk," ungkapnya.

Untuk proses pengirimannya, Wira selalu mengandalkan jasa pengiriman dari PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE).

Dulunya, ia sering pergi ke gerai JNE untuk mengantar pesanan tasnya. Namun saat ini, ia sudah tak perlu repot-repot lagi mengantar karena ada petugas yang mem-pick up- barang yang akan dikirim.

"Awal-awal Wira ngirim itu sudah pakai JNE. Di deket rumahnya Wira itu kan ada JNE itu. Kalau skala kecil Wira anter sendiri, tapi sekarang alhamdulillah sudah skala besar jadi mereka yang datang ke rumah Wira untuk pickup barang pesanan," kata dia.

Wira punya beragam alasan mengapa memilih JNE dalam semua urusan pengantaran produk tasnya.

Diakui Wira, selama ini tidak ada pelanggan yang komplain soal pengantaran pesanan.

Selain soal ketepatan waktu, JNE juga tidak pernah salah alamat alias paket salah sasaran.

Untuk ongkos kirim (ongkir) JNE juga hemat di kantong. Apalagi, banyak program JNE yang dipilih dalam pengiriman barang.

Tak hanya itu, Wira juga memuji sikap karyawan JNE yang cukup komunikatif.

"Bahkan hampir setiap hari itu dapat WA yang menanyakan barang yang mau dipickup, 'Mas kita dari JNE, ada barang pengiriman nggak hari ini?'," sambungnya.

"Lebih mempermudah banget, kita tinggal duduk manis ada kurir yang mengambil," imbuh Wira.

JNE sebagai perusahan ekspedisi yang telah berdiri selama 33 tahun, JNE memang telah menjadi bagian dari ekosistem dunia usaha.

Meski begitu, Senior Vice President of Marketing PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE), Eri Palgunadi mengatakan, tugas JNE sebenaranya lebih dari sekadar melakukan proses pengiriman barang.

Sesuai dengan tagline 'Connecting happiness', JNE juga diharapkan terus memberikan manfaat dan bersama–sama bergerak dengan UMKM, Pelanggan dan Mitra agar siap menghadapi setiap tantangan dalam perjalanan untuk mengantarkan kebahagiaan.

"Tugas kita sebenarnya bukan hanya sebatas melakukan proses pengiriman, tetapi bagaimana menghubungkan setiap stakeholder yang ada di dalam ekosistem itu agar happy," kata Eri Palgunadi dalam acara UMKM Summit 2024, Kamis (7/6/2024).

Dalam momen peringatan Ulang Tahun Ke-33 tahun, JNE mengusung tema ”Gass Terus Semangatnya” yang memiliki makna Menyatukan Kebersamaan, Menguatkan Semangat dan terus Berbagi, Memberi serta Menyayangi.

Sejalan dengan semangat kreativitas yang ditunjukkan Wira sebagai pelaku UMKM, JNE pun terus berinovasi dengan membuat berbagai program.

Satu diantaranya program "JNE Ngajak Online” yang digelar setiap tahunnya sejak dilucnurkan pada 2017 lalu.

Program sudah diselenggarakan di 183 Kota Indonesia, dihadiri kurang lebih 40 ribu pelaku UMKM untuk mengikuti berbagai pelatihan strategi penjualan di era digital dalam meningkatkan potensi UMKM.

Sementara itu, Wira berpesan kepada pelaku UMKM agar terus semangat dan tekun berinovasi terutama dengan memanfaatkan dunia digital.

"Sekarang di era digital kita bisa dengan mudah nemu ide untuk mengembangkan usaha kita, baik berkaitan dengan produksi maupun penjualan."

"Tapi daripada itu semua, yang penting kita penting jalan dulu, kalau udah jalan nanti kita bisa analisa kenapa produk/kontennya gak rame, kenapa bisa rame."

"Jangan pula setengah jalan. Harus dinikmati prosesnya, baik enak dan tidak enaknya karena itu adalah satu paket jalan menuju keberhasilan. Dari pengalaman itulah kita bisa dapat ilmunya," tukas Wira. (*)

#JNE 
#ConnectingHappiness 
#JNE33Tahun 
#JNEContentCompetition2024 
#GasssTerusSemangatKreativitasnya 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini