"Ketika masa pandemi itu disuruh work form home (WFH). Tapi di rumah itu cuma sedikit jam kerjanya, paling dua atau tiga jam, sisanya ya nganggurnya nggak ngapa-ngapain, padahal kan kita gak boleh keluar dulu itu," cerita Wira kepada Tribunnews, Senin (29/7/2024).
"Ya sudah aku pikir-pikir coba belajar menjahit karena kan dirumah itu mesin jahit itu juga ada, aku lihat Youtube dan bikinlah itu semacam totebag. Dari situ mulailah kepikiran kenapa gak coba buat tas dari daur ulang," ungkapnya.
Wira lebih memilih fokus pada konten seputar tas. Selain karena masih jarang, menurutnya membuat tas lebih mudah dibanding baju.
Ia cukup semangat untuk mencoba hal baru yang kini justru menjadi ladang penghasilannya itu. Dalam seminggu, ia bisa sampai membuat tiga hingga empat konten seputar pembuatan tas upcycle.
Untuk satu konten yang diunggah di media sosial, butuh waktu yang tidak singkat. Bahkan jalan yang dilalui Wira tak selalu mulus. Butuh beberapa kali trial and error untuk bisa mendapatkan sebuah tas yang akhirnya layak dipakai.
Proses pembuatannya itu sendiri cukup panjang, dari pembuatan pola, pengambilan video, proses eksekusi, hingga proses mengedit.
Salah satu tas buatannya yang viral adalah upcycle paperbag McD dan Starbucks. Dengan ide kreatifnya, Wira berhasil mendaur ulang paperbag McD layaknya tas mewah ala Balenciaga dan merubah paperbag Starbuck menjadi tas branded Dior.
"Untuk proses pembuatan upcycle, dari pembuatan pola, pengambilan video, eksekusi, sampai mengedit dan lain-lain itu biasanya membutuhkan waktu sampai 8 jam, ada yang satu sampai dua hari."
"Jadi untuk konten satu menit di Instagram, TikTok atau di sosial media manapun itu membutuhkan waktu lebih dari 8 jam," tuturnya.
Wira menjelaskan, proses pembuatan konten upcyclenya memang membutuhkan waktu yang lama. Pasalnya baik proses pembuatan produk upcycle maupun proses pengambilan videonya harus dilakukan dengan detail.
"Misal dari jam 1 siang itu aku mulai pola, aku bikin pola, sampai eksekusi itu bisa sampai jam 10 malam, jam 12 malam, bahkan bisa sampai jam 1 pagi lagi."
"Jadi memang dibutuhkan beberapa, kaya waktu, untuk waktunya lama, kaya pengambilan videonya aku juga harus detail," tuturnya.
Karyanya yang ia buat itu pun menarik perhatian warganet. Banyak yang tertarik dan ingin membeli tas buatannya.
Melihat banyaknya warganet yang antusias, Wira mencoba untuk membuat produk-produk lainnya, tak hanya dari barang upcycle, melainkan juga tas dengan konsep tertentu.