News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BPS-OJK Catat Literasi dan Inklusi Keuangan Perempuan Lebih Tinggi dari Laki-laki

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelaksana Tugas (Plt) BPS Amalia Adininggar Widyasanti (kanan) dan Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Perlindungan Konsumen, dan Edukasi OJK Frederica Widyasari Dewi (kiri) dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (2/8/2024).

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Data yang didapat oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pusat Statistik dalam Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024 menunjukkan literasi keuangan dan inklusi perempuan lebih tinggi dari laki-laki.

Pada 2023, indeks literasi keuangan komposit (indikator gabungan) perempuan lebih tinggi dibanding laki-laki, yaitu masing-masing sebesar 66,75 persen dan 64,14 persen.

Bila dilihat dari produk/layanan jasa keuangan, indeks literasi keuangan konvesional perempuan sebesar 66,39 persen, lebih tinggi dari laki-laki yang sebesar 63,80 persen.

Baca juga: BPS-OJK Sebut 65 Persen Warga Indonesia Punya Literasi Keuangan yang Baik

"Angka ini juga serupa dengan indeks literasi keuangan syariah, sebesar 40,45 persen (untuk kelompok perempuan) dibandingkan dengan 37,78 persen untuk kelompok pria," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Perlindungan Konsumen, dan Edukasi OJK Frederica Widyasari Dewi dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (2/8/2024).

Sementara itu, untuk indeks inklusi keuangan komposit perempuan juga lebih tinggi dibanding laki-laki, yaitu 76,08 persen dibandingkan 73,97 persen.

Angka tersebut juga sejalan dengan inklusi keuangan konvensional perempuan sebesar 74,45 persen lebih besar dari laki-laki sebesar 72,69 persen.

Lalu, indeks inklusi keuangan syariah perempuan juga lebih besar, yaitu 13,31 persen, di mana laki-laki sebesar 12,44 persen.

"Jadi sebetulnya yang ingin kita sampaikan adalah enggak ada isu gender lagi dalam hal literasi dan inklusi karena sudah setara laki-laki dan perempuan. Jadi ini cukup menarik dan baik ya," ujar Frederica.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini