News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

IHSG Sesi I Menguat ke Level 7.217, Seluruh Saham Sektoral Menghijau

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,24 persen atau naik 88,70 poin ke level 7.217 pada sesi I perdagangan Rabu (7/8/2024).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,24 persen atau naik 88,70 poin ke level 7.217 pada sesi I perdagangan Rabu (7/8/2024).

Volume saham yang diperdagangkan siang ini sebanyak 7,93 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp4,15 triliun. Sebanyak 364 saham harganya naik, 163 saham harganya turun, dan 248 saham lain stagnan.

Seluruh sektor saham mengalami penguatan dipimpin bahan baku sebesar 2,05 persen, kemudian sektor properti naik 1,41 persen, sektor transportasi naik 1,20 persen, energi naik 1,19 persen, industri naik 1,05 persen.

Sektor saham naik di bawah satu persen antara lain infrastruktur 0,98 persen, non siklikal naik 0,95 persen, siklikal naik 0,93 persen, teknologi 0,78 persen, kesehatan naik 0,38 persen, dan sektor keuangan naik 0,30 persen.

Indeks acuan mengalami tren kenaikan di mana LQ45 naik 0,38 persen ke level 902, indeks IDX30 naik 0,86 persen ke level 450 serta indeks JII naik 0,29 persen ke level 499.

Phintraco Sekuritas menyatakan IHSG berpotensi lanjutkan rebound fokus pasar akan tertuju pada data-data ekonomi penting pada hari ini.

Tiongkok diperkirakan kembali catat surplus neraca perdagangan, seiring dengan perbaikan pertumbuhan nilai ekspor dan impor di Juli 2024.

Baca juga: IHSG Dibuka Menguat, Rupiah Terapresiasi ke Posisi Rp 16.156 per Dolar AS

Jepang dijadwalkan merilis data Coincidence dan Leading Economic Index di Juni 2024 yang sayangnya diperkirakan turun dari kondisi Mei 2024.

“Dari dalam negeri pasar masih mengantisipasi rilis cadangan devisa per 31 Juli 2024,” tulis tim riset.

Cadangan devisa diperkirakan mengalami penurunan sejalan dengan upaya Pemerintah menjaga stabiitas nilai Tukar Rupiah di Juli 2024. Namun ini diyakini masih jauh di atas batas kecukupan internasional di 3 bulan impor.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini