Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Produk-produk impor tengah menyerbu Indonesia. Dampaknya membuat Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) ikut terseok untuk bertahan.
Wakil Ketua Harian I Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Loemongga Agus Gumiwang, menyampaikan pada dasarnya kebanyakan produk impor memiliki desain yang tidak terlalu bagus, sehingga harganya menjadi lebih murah.
Baca juga: Pemerintah Gencar Merazia Barang-barang Impor Ilegal, Asosiasi Pengusaha Ingatkan Soal Ini
"Pada akhirnya gempuran produk impor itu desainnya tidak terlalu bagus, makanya dia bisa murah karena dibuat secara massal," tutur Mongga kepada Wartawan dalam acara Kemenperin Porya Festival 2024, Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta, Sabtu (10/8/2024).
Oleh karena itu, guna bersaing dengan produk impor yang saat ini tengah banjir, UMKM bisa keluar dari zona nyaman dengan menciptakan desain yang lebih relate dengan pasar.
"Kalau UMKM kita yang bisa diunggulkan adalah kerajinan dari masing-masing daerah, dimana itu tidak dimiliki daerah lain. Jadi itu cara yang bisa dilakukan UMKM untuk bisa menggali kreativitas, supaya bisa menghasilkan produk yang tidak bisa diimitasi oleh negara-negara yang mengimpor. Banyak Wastra (Kain Nusantara) segala jenis, kriya segala jenis dan itu adalah tantangannya," jelas Loemongga Agus Gumiwang.
Mongga membenarkan, tantangan paling utama bagi UMKM kerajinan adalah kreativitas, oleh karenanya banyak bimbingan dilakukan oleh Dekranas dan kementerian/lembaga.
"Memang betul kebanyakan tantangan dari kreativitas, oleh karena itu banyak pembinaan dari Kemenperin, Kemendag dan Dekranas juga banyak membuat bimbingan teknis bekerja sama bersama mitra para desainer-desainer, sehingga bisa menghasilkan produk yang berkualitas lebih baik dari sisi pewarnaan, produksi dan desain. Desain ini penting sekali. Jadi memang banyak sekali usaha yang harus terus dilakukan," ucapnya.
Guna mendongkrak kinerja UMKM, menggali potensi desain-desain yang mengikuti pasar bisa menjadi solusi para perajin.
Baca juga: Dorong Masuknya Investasi di Sektor IKM, Dekranas Gelar Pameran Kriyanusa 2023
"Tentu dari sisi desain, desain itu harus mengikuti zaman. Itu tantangan para pengrajin harus keluar dari comfort zone, harus cari desain-desain yang lebih trendi, stylish, mengikuti zaman, sehingga generasi muda sekarang yang merupakan pasar terbesar itu juga merasa kalau mereka pakai produk kriya lokal itu keren dan modern," terang Mongga.