Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus sebesar 0,47 miliar dolar AS pada Juli 2024 atau lebih rendah dibandingkan surplus bulan Juni sebesar 2,39 miliar dolar AS.
Plt Kepala BPS Amalia A. Widyasanti mengatakan, surplus neraca perdagangan bulan Juli 2024 ini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya dan periode yang sama di tahun 2023.
"Pada Juli 2024 neraca perdagangan barang tercatat surplus sebesar 0,47 miliar dolar AS atau turun sebesar 1,92 miliar dolar AS," kata Amalia dalam Rilis BPS, Kamis (15/8/2024).
Amalia menyatakan, surplus neraca perdagangan Juli 2024 ini ditopang oleh surplus pada komoditas nonmigas yaitu sebesar 2,61 miliar dolar AS.
Komoditas penyumbang surplus utama adalah bahan bakar mineral, batubara yang masuk dalam kategori (HS 27), lemak dan minyak nabati (HS 15) yang mayoritas adalah besi dan baja dalam kelompok (HS 72).
"Surplus neraca perdagangan non migas Juli 2024 ini lebih rendah jika dibandingkan dengan bulan lalu maupun bulan yang sama tahun sebelumnya," jelas Amalia.
Pada saat yang sama, neraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit sebesar 2,13 miliar dolar AS. Amalia menyebut, komoditas penyumbang defisit adalah hasil minyak dan minyak mentah.
"Defisit neraca perdagangan migas bulan Juli 2024 lebih dalam dari bulan sebelumnya ataupun dengan bulan yang sama tahun lalu," ungkap dia.
Kinerja ekspor Indonesia pada Juli 2024 mencapai 22,21 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau naik 6,55 persen dibandingkan Juni 2024 sebesar 20,84 miliar dolar AS.
Baca juga: Intip Pasar Luar Negeri, Indonesia Ekspor 31 Ribu Barel Heavy Aromatic ke India
Nilai ekspor migas tercatat senilai 1,42 miliar dolar AS atau naik 15,57 persen, nilai ekspor non migas juga naik sebesar 5,98 persen dengan nilai 20,79 miliar dolar AS.
Secara kumulatif dari Januari hingga Juli 2024, kinerja ekspor Indonesia mencapai 147,30 miliar dolar AS atau turun 1,47 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023.
Sementara nilai impor Indonesia pada Juli 2024 sebesar 21,74 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau naik 17,82 persen dibandingkan Juni 2024 sebesar 18,45 miliar dolar AS.
Baca juga: Impor Indonesia Naik 17,82 Persen di Juli 2024, Nilainya Tembus 21,74 Miliar Dolar AS
Nilai impor Indonesia secara tahunan turut mengalami peningkatan 11,07 persen dibandingkan tahun 2023 sebesar 19,57 miliar dolar AS. Rinciannya, impor migas senilai 3,13 miliar dolar AS dan impor nonmigas 16,44 miliar dolar AS.
Adapun jika dilihat secara kumulatif dari Januari sampai Juli 2024, nilai impor RI mencapai 131,38 miliar dolar AS atau naik 2,40 persen dibandingkan tahun 2023 sebesar 128,30 miliar dolar AS.