TRIBUNNEWS.COM, NABIRE - Penjabat Gubernur Papua Tengah Ribka Haluk mempersembahkan pesawat Trans Nusa bagi masyarakat Papua Tengah saat perayaan HUT ke-79 RI.
Pesawat PK-TJA Aircraft Comac ARJ21-700 ini, mendarat perdana di Bandar Udara Douw Atarure, Sabtu (17/08/2024), tepat pada pukul 08.00 WIT.
Ribka menjelaskan, dalam menghadirkan pesawat Trans Nusa di Papua Tengah, memerlukan berbagai proses panjang yang harus dilewati.
Baca juga: MetraMediaHub dan Garuda Indonesia Hadirkan Layanan Wireless In-Flight Entertainment di Tiga Armada
“Ini merupakan momen penting bagi kita semua, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan RI, pesawat Trans Nusa landing perdana untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Ini adalah sejarah baru bagi provinsi ini, karena selama ini Papua Tengah hanya didarati pesawat sejenis ATR,” kata Ribka.
Ia berharap dengan hadirnya pesawat Trans Nusa akan membawa daerah ini lebih maju dari sebelumnya yang mana multi flayer effect akan terjadi pasca maskapai ini beroperasi.
“Kedepan kita akan lebih mudah mengakses transportasi untuk keluar masuk antar daerah. Selain itu arus barang dan logistik akan semakin banyak dengan memanfaatkan penambahan jasa maskapai sehingga perekonomian akan semakin membaik, inflasi dapat terkendali dan banyak hal lainnya dapat dimanfaatkan hingga terwujudnya kesejahteraan masyarakat,” paparnya.
Ia tak lupa berterima kasih kepada maskapai Trans Nusa yang bersedia membuka rute penerbangan baru di Kabupaten Nabire.
“Kami tidak menyangka dengan waktu 3,5 bulan membangun komunikasi dengan Trans Nusa, dapat mewujudkan kerinduan masyarakat. Dalam momentum ini, saya persembahkan kehadiran Trans Nusa sebagai kado HUT Kemerdekaan RI bagi seluruh masyarakat,” pungkasnya.
Baca juga: Bandara Dhoho Kediri Resmi Layani Penerbangan Berjadwal Mulai Hari Ini, Citilink Terbang Perdana
Sementara itu, pilot Trans Nusa, Kapten Deny Heryadi mengaku, penerbangannya ke Nabire ini membuatnya bernostalgia. Pasalnya pada Tahun 1995 lalu ia sering terbang ke Nabire ketika masih bekerja di maskapai Merpati Nusantara Airlines.
“Nabire ini sudah seperti rumah saya. Saya dahulu sering terbang ke daerah ini. Namun, ketika sudah tidak lagi menerbangkan pesawat ke daerah ini, saya berjanji akan memajukan daerah ini. Ternyata doa saya terkabulkan,” jelasnya.
Deny juga memberikan penilaian kepada landasan pacu yang dimiliki Bandar Udara Douw Atarure Nabire, yang dianggap sangat baik dan layak untuk didarati seperti pesawat seperti Comac ARJ21-700 ini.
“Sebelum kami terbang, tentu kami melakukan simulasi menggunakan simulator. Lalu hasilnya kami anggap bisa mendarat. Namun, pada saat pelaksanaannya, ternyata mendarat lebih mulus dibandingkan ketika simulasi,” jelasnya.