News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gerakan “Yok Kita GAS” BRI Peduli: Langkah Menuju Indonesia Bebas Sampah

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dukung program Zero Waste to Landfill, BRI ajak masyarakat untuk aktif mengurangi jumlah sampah melalui Gerakan BRI Peduli Yok Kita GAS.

TRIBUNNEWS.COM - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus berkomitmen mendukung penerapan ekonomi sirkular di Indonesia. Dalam upaya mendukung program Zero Waste to Landfill, BRI mengajak masyarakat untuk aktif mengurangi jumlah sampah melalui Gerakan BRI Peduli Yok Kita GAS (Gerakan Anti Sampah).

Bentuk implementasi yang dilakukan adalah dengan membangun bank sampah atau TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu). Melalui kolaborasi dengan pemerintah daerah, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan berbagai pihak terkait, BRI berupaya memperluas jaringan bank sampah dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Ditempatkan di wilayah sekitar wilayah operasional BRI, tujuannya untuk membantu meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah secara mandiri. Sejak digulirkan pada tahun 2021, program BRI Peduli ‘Yok Kita Gas’ telah dilaksanakan di puluhan lokasi di Indonesia yang terdiri dari pasar tradisional dan lingkungan masyarakat secara umum.

Program ini memberikan masyarakat pengetahuan dan keterampilan dalam memilah sampah, pelatihan pengelolaan, serta penguatan kelembagaan, literasi keuangan, dan manajemen bisnis bank sampah. BRI juga telah menerapkan pendekatan inovatif dalam pengelolaan sampah dengan menyediakan fasilitas modern, seperti mesin pencacah sampah organik dan bak maggot komunal. Dengan inovasi ini, masyarakat bisa mengolah sampah organik menjadi produk bernilai seperti pupuk kompos atau pakan ternak.

Baca juga: Jadi Binaan BRI, Klaster Kampung Klepon Bulang di Sidoarjo Berhasil Bangkitkan Ekonomi Desa

Hasilnya, di tahun 2023 dengan program Yok Kita GAS di pasar tradisional telah terkumpul 6 ton sampah organik dan 8 ton sampah anorganik dengan jumlah maggot terjual sebanyak 72 kg. Program ini berhasil mengubah paradigma masyarakat tentang sampah menjadi aset bernilai ekonomis dengan meningkatnya jumlah nasabah bank sampah menjadi 260 anggota. Lebih lanjut, seluruh proses pengelolaan sampah berhasil mereduksi emisi CO2 sebanyak 59 ton dan CH4 sebanyak 23 ton.

Terkait hal ini, Direktur Kepatuhan BRI, A. Solichin Lutfiyanto, menyatakan bahwa inisiatif Zero Waste to Landfill merupakan langkah awal dalam menghadapi tantangan global yang semakin mendesak akibat krisis sampah.

"Kami menyadari bahwa pengelolaan sampah yang baik adalah tanggung jawab kita bersama. Sebagai perusahaan BUMN, BRI berkomitmen untuk menjadi contoh dalam menerapkan prinsip-prinsip ekonomi sirkular. Melalui program pengelolaan sampah terpadu ini, kami berharap dapat berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mendukung target pemerintah untuk mencapai Indonesia Net Zero Emission 2050," ujarnya.

“Keberhasilan awal program BRI Peduli Yok Kita GAS menjadi motivasi bagi BRI untuk terus mengembangkan dan memperluas program ini. Dengan pengelolaan sampah yang berkelanjutan, diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada tempat pembuangan akhir, mengurangi emisi gas rumah kaca, serta menciptakan ekonomi sirkular yang berkelanjutan,” pungkas Solichin. (*)

Baca juga: Berkat Pemberdayaan BRI, Usaha Klaster Jeruk Sungai Penuh di Jambi Kian Berkembang

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini