Dia mengatakan, saat ini terdapat empat program prioritas nasional Pusat Pengembangan Sumber Daya ManusiaKetenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (PPSDMKEBTKE) untuktahun 2024 meliputi program diklat masyarakat untuk PLTS, PLTMH, Instalasi PemanfaatanTenaga Listrik (IPTL) dan konversi sepeda motor BBM menjadi motor listrik.
"Kami tengah menyusun rencana program pelatihan masyarakat pada tahun anggaran 2025sertamengembangkan program diklat bagi industri serta sertifikasi kompetensi bagi tenaga kerjadi sektor energi terbarukan,” kata Ahmad.
Adi Nuryanto, Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menuturkan, proses transisi energi membawa peluang besar sekaligus tantangan karena kesenjanganantarakebutuhan industri dan kurikulum pendidikan.
Untuk itu, kolaborasi dengan industri menjadi sangat penting, mencakup program magang, penyusunan kurikulum bersama, pengajaranolehpraktisi industri, pembelajaran berbasis proyek, sertifikasi kompetensi, riset terapan, sertakomitmen penyerapan tenaga kerja. “Pendidikan vokasi juga harus mendapat pembaruan dari dunia industri agar tetap relevan.
Saat ini pendidikan vokasi telah menunjukkan kemajuan yang signifikan dengan melibatkan508mahasiswa dan 3.031 SMK dalam program terkait energi terbarukan.
Namun, pendidikan vokasi masih memerlukan pendampingan dari Kementerian ESDM dan industri agar mahasiswamemiliki pengalaman praktik di industri dan pemahaman mendalam tentang proses bisnis di industri energi terbarukan,” tegas Adi.
Pembahasan mengenai memastikan proses transisi energi berlangsung secara adil, terutama bagi para pekerja yang terdampak, akan dibahas lebih jauh di Indonesia Energy Transition Dialogue (IETD) 2024 yang akan berlangsung pada 14-16 Oktober 2024.
IETD2024 mengangkat tema “Mewujudkan Transisi Energi yang Adil dan Terarah."