Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah telah membangun dan mengoperasikan sekitar 2.200 kilometer (km) jalan tol hingga saat ini.
Sampai akhir tahun nanti, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) masih akan membangun jalan tol lagi hingga 2.700 km.
"Nanti masih ada kira-kira 500 kilo lagi sampai akhir tahun," kata Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja dalam diskusi daring bertajuk "Mengawal 10 Tahun Pembangunan Infrastruktur", dikutip Selasa (3/9/2024).
Baca juga: PUPR Siapkan Master Plan Pembangunan 2.300 Km Jalan Tol di Pemerintahan Prabowo
Ia mengatakan, 500 kilometer jalan tol tersebut terletak di Aceh, Sumatera Utara, Jogja-Solo, IKN, dan beberapa lokasi lainnya.
Pria yang juga Juru Bicara Kementerian PUPR itu mengatakan, penambahan tol ini akan melengkapi struktur jaringan jalan di Indonesia.
"Sehingga, kita menjadi lebih kompetitif, lebih efisien, lebih berdaya saing, dan juga tentunya lebih memudahkan masyarakat," ujar Endra.
Ia menyebutkan bahwa keberadaan jalan tol juga memberi pilihan bagi masyarakat yang membutuhkan kecepatan dalam mobilisasi.
Endra mencontohkan penambahan jalan tol di kota-kota metropolitan di Indonesia seperti Jakarta.
Di Jakarta, sebelumnya hanya ada tol dalam kota, tetapi sekarang sudah terbangun Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2 dan akan ditambah JORR 3.
Dengan dibangunnya tol tersebut, ke Bandara Soekarno-Hatta yang tadinya bisa memakan waktu hingga dua jam, Endra mengklaim dapat ditempuh hanya dengan 30 menit.
"Ke bandara yang dulunya kita bayangkan satu jam, dua jam, sebelum ke bandara saja, kita masih berpikir ini sampai enggak ke bandara karena macet," ucap Endra.
"Kalau sekarang barangkali setengah jam, 45 menit, kita sudah punya kepastian kita akan tiba di bandara," lanjutnya.
Jalan tol juga disebut telah menghubungkan pelabuhan-pelabuhan utama di Indonesia seperti Tanjung Priok.
Berkat jalan tol, Endra menyebut tak ada lagi antrean truk dan kendaraan logistik.
Para pelaku ekspor dan impor pun tak lagi mengeluh karena antrean di pelabuhan.
"Alhamdulillah sekarang kita sudah tidak pernah, kalau kami tidak keliru ya, membaca di media mengenai keluhan dari para pelaku ekspor impor mengenai antrean di pelabuhan," jelas Endra.
Ia mengatakan, di Jakarta, Surabaya, Semarang, dan Makassar, jalan tol telah terhubung dengan pelabuhan, sehingga daya saing dan logistik Indonesia pun berkembang.