Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menyatakan, pagu anggaran Kementerian Investasi pada tahun 2025 sebesar Rp 681,88 miliar dinilai kecil dan kurang bisa memenuhi kebutuhan anggaran tahun 2025 senilai Rp 1,57 triliun.
Menurutnya, anggaran tersebut menurun 44,53 persen jika dibandingkan dengan pagu anggaran tahun 2024 sebesar Rp 1,23 triliun.
"Sementara apabila kita bandingkan dengan alokasi anggaran 2024 yang dimana adalah Rp 1,23 triliun terdapat penurunan anggaran kurang lebih 44,5 persen, jadi mengalami penurunan yang cukup sangat signifikan," kata Rosan saat Raker bersama Komisi VI DPR RI, Selasa (3/9/2024).
Baca juga: RI-Afrika Perkokoh Kemitraan Strategis, Menteri Investasi: Dorong Pengembangan Human Capital
Rosan mengatakan, pagu anggaran tahun 2025 dengan nilai Rp 681,88 miliar itu hanya bisa mencakup kegiatan rutin seperti belanja gaji, operasional kantor Kementerian Investasi/BKPM. Sedangkan menurutnya, jumlah pagu tersebut dinilai sulit untuk bisa mencapai target investasi tahun 2025.
"Untuk mencapai target realisasi investasi ini pembiayaan pada unit eselon pertama yang terdiri dari kedeputian perencanaan, hilirisasi, pengembangan, promosi kerjasama, pelayanan pengadaan pelaksanaan, teknologi informasi yang dimana untuk penyempurnaan OSS dan sekretariat tidak akan berjalan dengan efektif," ungkapnya.
Selain itu, Rosan menjelaskan bahwa jumlah pagu anggaran yang dinilai kurang itu bakal menimbulkan konsekuensi lantaran terbatasnya pembiayaan untuk kegiatan peningkatan perencanaan, hilirisasi dan promosi penanaman modal.
"Termasuk ini akan berpengaruh kepada sembilan IPC kita yang berada di luar negeri keberadaannya karena ini akan menjadikan tidak efektif dan tidak efisien, bahkan bisa terjadi kita untuk mereview ulang keberadaan dari IPC yang berada 9 negara ini," tutur Rosan.
Bahkan, kata Rosan hal itu juga bakal berdampak pada tidak tercapainya pertumbuhan perekonomian yang disebabkan oleh rendahnya realisasi investasi.
Baca juga: Mengaku Korban Investasi Bodong, Bunga Zainal Terpaksa Hidup Hemat
"Karena berdasarkan rancangan awal rencana kerja pemerintah 2025 target realisasi investasi dicanangkan sebesar Rp 1,905 triliun menjadi akan sangat sulit dicapai," ucap dia.
"Jadi mengalami peningkatan dari Rp 1,650 triliun menjadi Rp 1,905 triliun dan tentunya ini akan berdampak kepada penciptaan lapangan pekerjaan, penurunan pelayanan kepada pelaku usaha dan yang lain-lain," sambungnya