News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Qualcomm Beri Sinyal Bakal Akuisisi Pabrik Chip Intel, Jadi Merger Terbesar di Industri Teknologi

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Intel akan merger dengan Qualcomm

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Raksasa semikonduktor kondang yang berbasis di San Diego, Qualcomm tertarik mengakuisisi raksasa chip dunia, Intel yang saat ini sedang mengalami penurunan kinerja keuangan.

Rencana ini diungkap Qualcomm, setelah sang CEO, Cristiano Amon, berulang kali terlibat dalam negosiasi untuk mengakuisisi Intel yang telah berusia lima dekade.

Mengutip dari the Verge, pembicaraan akuisisi antara Qualcomm dengan Intel masih dalam tahap awal. Pihak Qualcomm sendiri hingga kini belum mengajukan nilai tawaran akuisisi untuk membeli Intel perusahaan prosesor legendaris di industri Chip.

Baca juga: Tekan Biaya Operasional, Produsen Chip Qualcomm PHK 1.258 Karyawan di Amerika Serikat

Apabila kesepakatan ini benar-benar terjadi maka akan menjadi salah satu merger teknologi terbesar yang pernah ada. 

Langkah bisnis tersebut kemungkinan besar akan mengundang banyak perhatian dari para regulasi setempat dan beberapa wilayah operasional Qualcomm dan Intel, seperti AS, China, dan Eropa. 

Ini lantaran monopoli pasar chip kemungkinan akan menjadi isu besar apabila bisnis Intel berada di bawah payung Qualcomm.

Mengantisipasi munculnya isu miring tersebut, sejumlah anilis memberikan usulan agar Qualcomm menyiapkan beberapa opsi, diantaranya seperti menjual (divestasi) beberapa divisi atau unit bisnis yang berada di bawah payung Intel.

Pendekatan yang dilakukan Qualcomm muncul tepat disaat Intel tengah diguncang penurunan kinerja, baik dari sisi produk maupun harga saham. Intel yang pernah menjadi pembuat chip paling berharga di dunia, kini nilai sahamnya telah menguap, hilang hampir 60 persen sejak awal tahun.

Adapun kemerosotan ini terjadi lantaran Intel dinilai lambat dalam memproduksi chip yang saat ini sangat dibutuhkan dalam tren AI generatif. Imbasnya Intel tertinggal jauh dari saingannya yakni Nvidia dan AMD yang semakin merajai industri semikonduktor.

Baca juga: Apple Alihkan Pembelian Chip untuk iPhone ke Qualcomm Gara-gara Pembatasan China

Bahkan akibat kerugian tersebut, Intel awal bulan lalu mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja terhadap 15.000 karyawan karena kerugian kuartalan yang mencapai 1,6 miliar dolar AS, setelah tahun lalu pendapatan unit bisnis client PC Intel yang membuat prosesor untuk laptop dan desktop juga membukukan penurunan sebesar 8 persen di tengah pasaran PC yang sedang lesu.

Baik Intel dan Qualcomm menolak berkomentar soal isu akuisisi ini, akan tetapi seorang sumber yang disembunyikan identitasnya mengungkap bahwa Intel sendiri tampaknya mau membuka pintu akuisisi kepada Qualcomm, mengingat kondisi perusahaan saat ini sedang dirundung masalah finansial.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini