Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Pergerakan saham bursa Asia di penutupan pasar mengalami penguatan hingga mayoritas saham berada di zona hijau, setelah sempat melemah di perdagangan akhir pekan.
Mengutip laporan data Investing saham-saham China yang terangkat dalam 24 jam terakhir. Diantaranya ada Hang Seng di Hong Kong naik 0,8 persen menjadi 18.403,37, dan indeks Shanghai Composite naik 0,7 persen menjadi 2.755,89.
Penguatan juga terjadi pada reli saham PSEI Filipina yang melonjak 2,27 persen, menyusul TW Weighted Index Taiwan yang menguat 0,57 persen. Disusul Kospi Korea Selatan yang melesat naik 0,33 persen.
Baca juga: Bursa Saham Asia Bergerak Volatile, AS Jadi Biang Keroknya
Lonjakan ini terjadi merespon kebijakan moneter Bank Sentral China atau the People’s Bank of China yang secara tak terduga menurunkan bunga acuan 14-days reverse repo rate, sebagai bagian dari pengurangan yang dimulai pada Juli.
Keputusan untuk menurunkan 14-days reverse repo menjadi 1,85 persen dari 1,95 persen diambil menjelang Libur Hari Nasional yang akan berlangsung selama tujuh hari mulai 1 Oktober.
Tak sampai disitu Bank sentral China juga baru-baru ini mengisyaratkan bahwa mereka sedang mempersiapkan kebijakan-kebijakan tambahan. Seperti menyuntikkan likuiditas sebesar 74,5 miliar yuan atau sekitar 10,6 miliar dolar AS ke dalam sistem perbankan.
Berbanding terbalik dengan pergerakan saham Asia, Indeks utama saham Amerika Serikat (AS) alias Wall Street justru ditutup bervariasi. Mengutip Reuters, rata-rata Industri Dow Jones (.DJI) ditutup naik 0,09 persen menjadi 42.063,36.
Sementara S&P 500 (.SPX) berakhir turun 0,19 persen menjadi 5.702,55 sedangkan Nasdaq Composite (.IXIC) awal minggu ini 0,36 persen ditutup lebih rendah di level 17.948,32.
Kepala Investasi di US Global Investors, Michael Matousek, mengatakan pemangkasan suku bunga sebesar 50 bps telah membuat investor berpikir tentang risiko di balik permukaan yang tidak mereka ketahui dan ingin memposisikan diri untuk risiko yang tidak diketahui.
Alasan tersebut yang membuat investor melakukan wait and see hingga pergerakan reli Wall Street ditutup bervariasi di perdagangan hari ini, melanjutkan pelemahan setelah akhir pekan kemarin bursa Wall Street mayoritas mencatatkan rapor merah