TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti ekonomi Universitas Pasundan Bandung, Acuviarta Kartabi menilai, upaya meningkatkan stok semua produk BBM hingga lima kali lipat yang dilakukan Pertamina menjelang perhelatan MotoGP Mandalika, 27-29 September 2024, memang perlu dilakukan.
Menurut Acu, panggilan akrabnya, selain menghindari kelangkaan BBM di tengah meningkatnya wisatawan dan penonton, langkah tersebut juga untuk menjaga citra Indonesia di mata internasional.
“Ya, menjaga citra Indonesia. Pasalnya, jika animo untuk menonton MotoGP tinggi tetapi BBM tidak mencukupi, maka dunia akan melihatnya sebagai citra buruk. Dunia internasional akan menilai, Indonesia tidak mampu menyediakan BBM untuk event internasional,” ujar Acu, Rabu (25/4/2024).
Baca juga: Presiden FCVRI: Valentino Rossi Batal Hadir di Gelaran MotoGP Mandalika 2024
Menurut Acu, Pertamina tentu sudah memperhitungkan dan mengantisipasi kebutuhan BBM selama perhelatan akbar tersebut, termasuk Avtur.
Acu menilai, langkah Pertamina tersebut harus diapresiasi karena juga menjamin masyarakat tetap memperoleh suplai BBM ketika permintaan meningkat tajam menjelang, selama, dan setelah perhelatan MotoGP. “Saya kira itu positif untuk mendukung perhelatan MotoGP,” kata Acuviarta.
Demikian pula terkait Avtur. Menurut Acu, upaya Pertamina menambah stok Avtur di Bandara International Lombok (BIL), dari 110 kiloliter menjadi 176 kiloliter, juga harus diapresiasi.
Alasannya, kata dia, lalu-lintas penerbangan menjelang perhelatan MotoGP pasti akan meningkat. Sebab, bukan hanya untuk pesawat penumpang, tetapi pesawat kargo pun berdatangan ke BIL untuk mengantarkan logistik tim peserta MotoGP.
“Saya estimasi, akan ada lonjakan penumpang pesawat dan traffic BBM. Kalau kita lihat Mandalika kan hubnya masih di Lombok dan untuk menuju Sirkuit Mandalika kan membutuhkan transportasi,” kata Acuviarta.
Baca juga: Johann Zarco Bakal Pakai Motor Berlivery Dewa Samudra dari Castrol untuk Balap MotoGP Mandalika
Begitu pun Acu mengingatkan, agar peningkatan stok BBM tersebut harus tetap terukur dan memperhatikan angka statistik, termasuk penonton, wisatawan bahkan trafik penerbangan dari dan ke Lombok.
Dengan memperhatikan angka statistik, imbuhnya, Pertamina bisa memperhitungkan agar penambahan stok selama MotoGP, tidak berdampak terhadap distribusi BBM di daerah lain.
Hanya itu? Tidak. Terkait peningkatan stok LPG di Lombok Raya hingga 54,6 persen menjelang MotoGP, Acu juga menilai sebagai upaya tepat Pertamina. Mengapa? ”Karena kebutuhan kuliner juga dipastikan naik, sehingga membutuhkan bahan bakar tambahan untuk memasak,” ungkapnya.
Dengan terjaminnya pasokan BBM dan LPG, Acu optimistis bisa mendukung suksesnya penyelenggaraan MotoGP di Mandalika. Dengan demikian pula, imbuh Acu, bisa meng- create sektor-sektor perekonomian terutama di Lombok Raya. Di kota Mataram misalnya, bisa meng- create sektor transportasi, pariwisata maupun perdagangan.
”Ini sebanding dengan tingginya kunjungan masyarakat dan wisatawan ke Mandalika dan Lombok Raya. Akan mendorong pula pertumbuhan ekonomi di wilayah Lombok Raya,” pungkas Acu.
Sebelumnya, Pertamina melalui Pertamina Patra Niaga memang menambah stok BBM di wilayah Lombok dan sekitarnya hingga lima kali lipat rata-rata konsumsi normal.
Penambahan dilakukan, sejalan gelaran internasional Pertamina Grand Prix of Indonesia 2024 (MotoGP 2024), di Pertamina Mandalika International Circuit pada 27-29 September 2024 mendatang.
”Semua sarana fasilitas di supply point tersebut dalam kondisi prima. Untuk kebutuhan BBM di Lombok akan disuplai dari Integrated Terminal Ampenan dengan total kapasitas terminalnya sebesar 40.034 kilo liter (kl). Kita jaga ketahanan stoknya hingga 5x lipat konsumsi normal untuk semua produk BBM," urai Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari sebelumnya.