Budi Arie menambahkan, Indonesia membutuhkan kemajuan dan lompatan di bidang ekonomi digital karena menurutnya lompatan perkembangan ekonomi digital sangat luar biasa dan berpotensi aset yang begitu besar sekali.
Dan Kadin dengan sumber daya yang ada diharapkan dapat membantu memikirkan dan menggerakkan sektor ICT dan juga perkembangan digital ekonomi nasional karena potensinya bisa mencapai 800 miliar dollar AS.
“Sehingga kami mendukung (Kadin) dan kami juga meminta kepada Kadin, kepada Mas Anin, agar Kadin membantu mengusulkan atau memberikan roadmap industri ICT dan juga soal digital ekonomi ke depan. Digital ekonomi itu keniscahyaan sehingga kita sebagai bangsa, sebagai negara, harus memikirkan langkah-langkah yang startegis agar kita bisa menjadi negara maju menuju Indonesia Emas di 2045,” jelas Budi Arie Setiadi.
Sementara itu Anindya dalam keterangannya mengungkapkan keinginan Kadin untuk berkontribusi besar
dalam pengembangan industri ICT dan ekonomi digital nasional.
“Pertama-tama saya berterima kasih kepada pak Menteri yang memang pegiat telematika sejak lama. Kami melihat di tempat pak Menteri (Kemkominfo) ini adalah sebagai masa depan. Tadi disebutkan Pak Menteri ada potensi 800 miliar dollar AS dari sisi nilai tambahnya dan itu (tak hanya) bisa meningkatkan industrialisasi, akan tetapi juga ekonomi kreatif. Dan untuk masa depan Indonesia saya rasa (kita) bisa menjadi pemain global,” ujar Anindya Bakrie.
Anindya menambahkan, saat pertemuan dengan Budi Arie sempat dibahas mengenai data center (pusat data) dengan menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang banyak menarik investor asing untuk berinvestasi di Indonesia.
Hal itu tentu akan membawa foreign direct investment yang sangat besar, yang akan membantu pertumbuhan ekonomi nasional.