Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP), anak perusahaan dari PT Bukit Asam Tbk (PTBA), mendapatkan pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk senilai 1,27 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 19,2 triliun (kurs Rp 15.127).
Pinjaman ini merupakan bagian dari proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang (MT) Sumatera Selatan 8.
Sebelumnya, HBAP telah menerima pinjaman dari The Export-Import Bank of China (CEXIM) sebesar 1,68 miliar dolar AS, dan kini sebagian dari pinjaman tersebut diambil alih oleh Bank Mandiri.
Acara penandatanganan Agreement Refinancing Existing Loan PT Huadian Bukit Asam Power dengan Bank Mandiri pun telah dilakukan pada Senin (30/9/2024) pagi ini di Plaza Mandiri, Jakarta Selatan.
"Total investasinya secara dolarnya, karena kita pinjamanya dari CEXIM Bank, itu 1,68 miliar dolar AS. Yang di-takeover (oleh Bank Mandiri), karena ini kan loan-nya kan 75 25, nah itu sekitar 1,27 miliar dolar AS," kata Direktur Utama PTBA Arsal Ismail di lokasi penandatanganan.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan dalam kolaborasi ini tidak terbatas hanya pada pemberian pinjaman.
Bank Mandiri juga akan menyediakan berbagai solusi keuangan untuk mendukung kebutuhan bisnis PTBA, termasuk layanan digital seperti Livin' by Mandiri, KOPRA by Mandiri, dan berbagai produk keuangan lainnya.
"Jadi semua solusi transaksi keuangan juga kita siapkan. Kita terus mengembangkan kemampuan untuk membantu semua nasabah meng-cover ekosistemnya dengan digitalisasi. Jadi semuanya sudah kita lengkapi semua," ujar Darmawan.
Baca juga: Dirut Bank Mandiri Prediksi BI Bakal Pangkas Suku Bunga Lagi
PLTU MT Sumsel 8 merupakan pembangkit listrik berkapasitas 2x660 megawatt (MW) yang terletak di Desa Tanjung Lalang, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.
PLTU ini menyuplai listrik ke PLN untuk memenuhi kebutuhan kelistrikan Sumatera. Jumlah batu bara yang dibutuhkan pembangkit ini sebesar 5,4 juta ton.