TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Adopsi teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) makin meluas di Indonesia.
Iman Muhammad, Regional Vice President and Country Director, Salesforce Indonesia, perusahaan konsultan transformasi digital mengatakan, Indonesia sedang dalam perjalanan menjadi salah satu negara ekonomi digital terbesar di ASEAN tahun depan (2025).
Menurutnya, Indonesia memiliki ekonomi yang sedang berkembang dan diproyeksikan akan menjadi yang terbesar ketujuh di dunia pada tahun 2030 dan keempat terbesar dunia di 2045.
"AI akan semakin mendorong pertumbuhan ini. Kami sangat antusias dengan kesempatan untuk membantu bisnis di Indonesia memanfaatkan teknologi transformatif ini dan memastikan bahwa mereka dapat memperoleh laba atas investasi dari AI," ujarnya dalam perbincangan dengan Tribunnews di Jakarta, baru-baru ini.
Baca juga: 300 Pendidik Siap Manfaatkan Artificial Intelligence dalam Pembelajaran
Dia mengatakan, potensi pasar di Indonesia sangat besar, terutama saat bisnis menghadapi perkembangan pesat dalam teknologi AI, digitalisasi, dan adopsi cloud. "Peluang bagi bisnis di Indonesia adalah untuk mengambil langkah besar dalam adopsi ini dan melakukannya dengan benar sejak awal," ungkapnya.
Iman mengatakan, perusahaannya turut mendorong adopsi AI di sektor bisnis dan industri di Indonesia dengan membantu bisnis membangun fondasi yang kuat untuk masa depan dengan AI, yang dimulai dengan pengelolaan data mereka.
Karena itu, pihaknya menyiapkan solusi AI yang meningkatkan produktivitas, mempererat hubungan dengan pelanggan, dan meningkatkan pendapatan, sambil menjaga keamanan dan kepercayaan terhadap data. Pihaknya mengintegrasikan CRM, data, AI, dan trust ke dalam satu solusi terpadu.
Menurutnya, transformasi digital di Indonesia sangat penting untuk mendorong inovasi dan daya saing. Saat ini, AI menjadi aspek penting dalam transformasi.
Dia mengatakan, agar efektif, bisnis perlu mempertimbangkan hal-hal berikut:
Pertama, membangun fondasi yang tepat dengan data untuk memastikan AI dapat berfungsi dengan baik dan memberikan hasil yang maksimal.
Data ini adalah data perusahaan. AI harus didasarkan pada data perusahaan yang relevan sehingga output yang dihasilkan oleh AI juga relevan dan bermanfaat.
"Banyak bisnis menghadapi tantangan dalam mengatasi data yang terisolasi, dengan 71 persen aplikasi bisnis yang tidak terhubung. Data yang terisolasi ini setara dengan nilai yang terisolasi, yang membatasi wawasan dan peluang yang dapat diberikan oleh AI," bebernya.
Untuk memanfaatkan potensi penuh AI, sangat penting bagi bisnis untuk menyatukan data mereka dalam sistem CRM dan data perusahaan lainnya—tanpa perlu memindahkan atau menyalinnya—untuk menciptakan tampilan data yang terpadu.
Terkait hal ini, Salesforce berupaya memfasilitasi hal ini dengan Data Cloud yang mereka miliki dan memungkinkan bisnis untuk mengonsolidasikan dan mengakses data mereka dengan mudah.